Friday 29 November 2019

023.Kisah 10 Sahabat Pemetik Janji Syurga

••{ Bismillahirrahmanirrahim }••
SIRAH SAHABAT
KISAH 10 SAHABAT PEMETIK JANJI SYURGA
✒ Al-Ustadz Abu Utsman Kharisman Hafizhahullah
UMAR BIN AL-KHATHTHAB RADHIYALLAHU'ANHU
bahagian 9⃣

Sangat Tunduk Jika Dinasihati dengan Al-Qur'an



Umar bin al-Khaththab radhiyallahu'anhu adalah orang yang sangat tegas, kemahuannya kuat. Namun beliau adalah orang yang langsung tunduk jika disampaikan ayat-ayat Al-Qur'an.

Suatu hari ada seseorang yang bernama Uyainah meminta pertolongan kepada anak saudaranya, iaitu al-Hurr bin Qais untuk bertemu langsung dan menyampaikan sesuatu kepada Umar. Al-Hurr bin Qais termasuk orang yang dekat Umar kerana beliau adalah penghafal Al-Qur'an yang alim. Umar mengumpulkan para penghafal Al-Qur'an yang alim sebagai teman dekat untuk diajak musyawarah dalam hal-hal yang penting.

Saat Uyainah ini ada kesempatan berbicara kepada Umar, ternyata ia menyampaikan hal-hal seakan-akan Umar tidak adil dalam kepemimpinannya. Sempat terbetik kemarahan dalam diri Umar terhadap Uyainah. Namun, segera al-Hurr bin Qais mengingatkan Umar bahwa Uyainah ini termasuk orang yang tidak tahu, sedangkan Al-Qur'an memerintahkan untuk berpaling (memaafkan; membiarkan) orang yang tidak tahu yang berbuat hal tidak sepantasnya kepada kita. Al-Hurr bin Qais menyatakan:

يَا أَمِيرَ الْمُؤْمِنِينَ إِنَّ اللَّهَ تَعَالَى قَالَ لِنَبِيِّهِ ﷺ  { خُذْ الْعَفْوَ وَأْمُرْ بِالْعُرْفِ وَأَعْرِضْ عَنْ الْجَاهِلِينَ } وَإِنَّ هَذَا مِنْ الْجَاهِلِينَ وَاللَّهِ مَا جَاوَزَهَا عُمَرُ حِينَ تَلَاهَا عَلَيْهِ وَكَانَ وَقَّافًا عِنْدَ كِتَابِ اللَّهِ
"Wahai Amirul mukminin, sesungguhnya ALLAH ﷻ  berfirman kepada Nabi-NYA,  ﷺ:

خُذْ الْعَفْوَ وَأْمُرْ بِالْعُرْفِ وَأَعْرِضْ عَنْ الْجَاهِلِينَ 
"Bersikaplah memaafkan, perintahkan kepada yang ma'ruf, dan berpalinglah dari orang-orang yang tidak tahu (bodoh)."
[Q.S al-A'raf ayat 199]

Abdullah bin Abbas radhiyallah'anhuma yang mengisahkan kejadian tersebut menyatakan:

وَاللَّهِ مَا جَاوَزَهَا عُمَرُ حِينَ تَلَاهَا عَلَيْهِ وَكَانَ وَقَّافًا عِنْدَ كِتَابِ اللَّهِ 
"Demi ALLAH, Umar tidaklah melampaui batas dalam bersikap ketika dibacakan ayat tersebut. Beliau (Umar) adalah orang yang benar-benar berhenti (tunduk) saat dibacakan Kitab ALLAH."
[H.R al-Bukhari]



...insyaa-ALLAH akan bersambung
(Siri bahasa Malaysia. Juga terdapat di dalam bahasa Indonesia terbitan AtTuqa.)
🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃
Ikhwah Salafy Malaysia
#SirahUmar9

Friday 22 November 2019

022.Kisah 10 Sahabat Pemetik Janji Syurga

••{ Bismillahirrahmanirrahim }••
SIRAH SAHABAT
KISAH 10 SAHABAT PEMETIK JANJI SYURGA
✒ Al-Ustadz Abu Utsman Kharisman Hafizhahullah
UMAR BIN AL-KHATHTHAB RADHIYALLAHU'ANHU
bahagian 8⃣b

Pendapat Umar Tepat yang Sesuai dengan Turunnya Ayat Al-Qur'an



3⃣ Memberikan Pilihan kepada Isteri-isteri Nabi
Saat isteri-isteri Nabi merasa cemburu dan melakukan hal-hal yang membuat sedih Nabi, hingga Nabi sempat menyendiri, Umar mendatangi Nabi dan berkata:

يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا يَشُقُّ عَلَيْكَ مِنْ شَأْنِ النِّسَاءِ فَإِنْ كُنْتَ طَلَّقْتَهُنَّ فَإِنَّ اللَّهَ مَعَكَ وَمَلَائِكَتَهُ وَجِبْرِيلَ وَمِيكَائِيلَ وَأَنَا وَأَبُو بَكْرٍ وَالْمُؤْمِنُونَ مَعَكَ
"Wahai Rasulullah, apa yang memberatkan anda dengan urusan para isteri tersebut. Jika anda menceraikan mereka, sesungguhnya ALLAH bersama anda, demikian juga para Malaikat: Jibril dan Mikail. Demikian pula saya, Abu Bakr dan kaum beriman akan menyokong anda."
[H.R Muslim]

Kemudian turunlah firman ALLAH:

.إِن تَتُوبَآ إِلَى ٱللَّهِ فَقَدۡ صَغَتۡ قُلُوبُكُمَاۖ وَإِن تَظَٰهَرَا عَلَيۡهِ فَإِنَّ ٱللَّهَ هُوَ مَوۡلَىٰهُ وَجِبۡرِيلُ وَصَٰلِحُ ٱلۡمُؤۡمِنِينَۖ وَٱلۡمَلَٰئِكَةُ بَعۡدَ ذَٰلِكَ ظَهِيرٌ
عَسَىٰ رَبُّهُۥٓ إِن طَلَّقَكُنَّ أَن يُبۡدِلَهُۥٓ أَزۡوَٰجًا خَيۡرٗا مِّنكُنَّ مُسۡلِمَٰتٖ مُّؤۡمِنَٰتٖ قَٰنِتَٰتٖ تَٰئِبَٰتٍ عَٰبِدَٰتٖ سَٰئِحَٰتٖ ثَيِّبَٰتٖ وَأَبۡكَارٗا
"Jika kalian berdua bertaubat kepada ALLAH, sungguh hati kalian berdua telah (sebelumnya condong pada penyimpangan). Jika kalian berdua bantu-membantu (untuk menyusahkan Naa ALLAH adalah pelindung beliau (Nabi), demikian pula Jibril dan orang-orang beriman yang soleh. Para Malaikat lain pun setelah itu akan menolong beliau. Boleh jadi jika beliau menceraikan kalian, (ALLAH) Rabb beliau akan menggantikan untuk beliau isteri-isteri yang lebih baik dari kalian, iaitu isteri-isteri yang muslimah, beriman, tunduk taat, banyak bertaubat, banyak beribadah, banyak berpuasa, baik janda ataupun gadis."
[Q.S At-Tahrim 66:4-5]

4⃣ Tawanan Badr
Setelah perang Badr, ada beberapa orang kaum musyrikin yang menjadi tawanan kaum muslimin. Sebahagian mereka adalah kerabat dekat dari kaum muslimin yang berperang bersama Nabi. Nabi bermusyawarah meminta pendapat Abu Bakr dan Umar tentang sikap bagaimana sebaiknya terhadap para tawanan itu. Abu Bakr radhiyallahu'anhu memberikan usulan:

"Wahai Nabiyyullah, mereka adalah sepupu dan kerabat dekat kita. Sebaiknya kita mengambil tebusan dari mereka sehingga kita memiliki kekuatan terhadap orang-orang kafir. Semoga ALLAH memberikan hidayah Islam kepada mereka."
Sedangkan Umar mengatakan:

.لَا وَاللَّهِ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا أَرَى الَّذِي رَأَى أَبُو بَكْرٍ وَلَكِنِّي أَرَى أَنْ تُمَكِّنَّا فَنَضْرِبَ أَعْنَاقَهُمْ فَتُمَكِّنَ عَلِيًّا مِنْ عَقِيلٍ فَيَضْرِبَ عُنُقَهُ وَتُمَكِّنِّي مِنْ فُلَانٍ نَسِيبًا لِعُمَرَ فَأَضْرِبَ عُنُقَهُ فَإِنَّ هَؤُلَاءِ أَئِمَّةُ الْكُفْرِ وَصَنَادِيدُهَا
"Tidak demi ALLAH! Wahai Rasulullah, aku tidak berpendapat seperti pendapat Abu Bakr. Aku berpendapat mestinya kita penggal saja leher mereka. Berikan kesempatan Ali untuk memenggal leher Aqil (kerabat Ali). Berikan kesempatan kepadaku untuk memenggal leher kerabat Umar. Kerana mereka itu adalah para pemimpin kekufuran."
[H.R Muslim]
Nabi cenderung pada pendapat Abu Bakr. ALLAH kemudian menurunkan ayat-NYA sebagai teguran kepada Nabi:

مَا كَانَ لِنَبِيٍّ أَن يَكُونَ لَهُۥٓ أَسۡرَىٰ حَتَّىٰ يُثۡخِنَ فِي ٱلۡأَرۡضِۚ تُرِيدُونَ عَرَضَ ٱلدُّنۡيَا وَٱللَّهُ يُرِيدُ ٱلۡأٓخِرَةَۗ وَٱللَّهُ عَزِيزٌ حَكِيمٞ
لَّوۡلَا كِتَٰبٞ مِّنَ ٱللَّهِ سَبَقَ لَمَسَّكُمۡ فِيمَآ أَخَذۡتُمۡ عَذَابٌ عَظِيمٞ
"Tidak boleh bagi Nabi memiliki tawanan perang (dari musuhnya) hingga telah (berusaha keras dan banyak berperang) di muka bumi. Apakah kalian menginginkan (kenikmatan) dunia, sedangkan ALLAH menginginkan (kehidupan) akhirat (untuk kalian). Dan ALLAH Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Kalaulah tidak kerana ketetapan dari ALLAH (dalam Lauhul Mahfudzh) yang telah terdahulu (tertulisnya), nescaya (ALLAH) akan menimpakan kepada kalian adzab yang pedih kerana apa yang telah kalian ambil (berupa tebusan itu)."
[QS. Al-Anfaal 8:67-68]

5⃣ Nabi akan Mensolati Kaum Munafikin
Saat seorang tokoh munafiq akbar: *Abdullah bin Ubay* meninggal dunia. Rasulullah ﷺ beranjak akan mensolatkan. Begitu tingginya kualiti akhlak dan kasih sayang Rasul kepada umatnya, meski semasa hidup Abdullah bin Ubay senantiasa melancarkan kata-kata kekafiran dan menampakkan tanda-tanda kemunafikan. Umar kemudian bertanya:

"Wahai Rasulullah, apakah anda akan mensolatinya, padahal ALLAH telah melarangnya? Wahai Rasulullah, apakah anda akan mensolati musuh ALLAH yang telah mengucapkan kata-kata demikian dan demikian (Umar menyebutkan contoh-contoh kebiadaban ucapan Abdullah bin Ubai di masa lalu dalam menyerang Islam)."
Rasul tersenyum dan berkata:

_*"Wahai Umar, ALLAH tidak melarang, tapi memberikan pilihan kepadaku:"*_

اسْتَغْفِرْ لَهُمْ أَوْ لَا تَسْتَغْفِرْ لَهُمْ إِنْ تَسْتَغْفِرْ لَهُمْ سَبْعِينَ مَرَّةً فَلَنْ يَغْفِرَ اللَّهُ لَهُمْ
"Kamu memohonkan ampun bagi mereka atau tidak kamu mohonkan ampun bagi mereka (adalah sama saja). Sekalipun kamu memohonkan ampun bagi mereka 70 kali, namun ALLAH tidak akan memberikan ampun kepada mereka..."
[Q.S at-Taubah 9:80]
Rasul kemudian menyatakan:

"Aku akan menambah jumlah istighfarku untuknya lebih dari 70 kali , semoga dengan itu ia diampuni."

Kemudian Rasul mensolatinya. Tidak berapa lama setelah selesainya solat jenazah, turunlah firman ALLAH yang memberikan keputusan tegas bahwa tidak boleh ada lagi solat jenazah ataupun permintaan istighfar bagi orang munafiq akbar:

وَلَا تُصَلِّ عَلَى أَحَدٍ مِنْهُمْ مَاتَ أَبَدًا وَلَا تَقُمْ عَلَى قَبْرِهِ
"Dan janganlah engkau mensolati seorangpun di antara mereka yang meninggal dan janganlah engkau berdiri (mendoakan ampunan) di kuburannya."
[Q.S At-Taubah 9:84]

Lima poin di atas adalah kejadian-kejadian kesesuaian pendapat Umar dengan turunnya ayat Al-Qur'an. Jumlah 5 tersebut bukanlah batasan. Al-Hafidz Ibnu Hajar al-Asqalani mengisyaratkan setidaknya ada 15 kejadian yang pendapat Umar sesuai dengan turunnya Al-Qur'an.
[Fathul Baari syarh Shahih al-Bukhari (1/505)]



...insyaa-ALLAH akan bersambung
(Siri bahasa Malaysia. Juga terdapat di dalam bahasa Indonesia terbitan AtTuqa.)
🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃
Ikhwah Salafy Malaysia

#SirahUmar8b

Friday 15 November 2019

021.Kisah 10 Sahabat Pemetik Janji Syurga

••{ Bismillahirrahmanirrahim }••
SIRAH SAHABAT
KISAH 10 SAHABAT PEMETIK JANJI SYURGA
✒ Al-Ustadz Abu Utsman Kharisman Hafizhahullah
UMAR BIN AL-KHATHTHAB RADHIYALLAHU'ANHU
bahagian 8⃣a

Pendapat Umar Tepat yang Sesuai dengan Turunnya Ayat al-Quran


Umar bin al-Khaththab radhiyallahu'anhu termasuk orang yang terbimbing dan mendapatkan ilham yang tepat sesuai kebenaran.

عَنْ عَائِشَةَ عَنِ النَّبِىِّ ﷺ أَنَّهُ كَانَ يَقُولُ « قَدْ كَانَ يَكُونُ فِى الأُمَمِ قَبْلَكُمْ مُحَدَّثُونَ فَإِنْ يَكُنْ فِى أُمَّتِى مِنْهُمْ أَحَدٌ فَإِنَّ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ مِنْهُمْ »
Dari Aisyah –semoga ALLAH meridhainya- dari Nabi ﷺ bahwasanya beliau bersabda:
"Pada umat sebelum kalian, terdapat orang-orang 'muhaddatsun' (yang diberi ilham). Jika hal itu terdapat pada umatku, sesungguhnya Umar termasuk di antara mereka."
[H.R al-Bukhari dari Abu Hurairah dan Muslim dari Aisyah]

قَالَ عُمَرُ وَافَقْتُ رَبِّى فِى ثَلاَثٍ فِى مَقَامِ إِبْرَاهِيمَ وَفِى الْحِجَابِ وَفِى أُسَارَى بَدْرٍ
Umar berkata: "Pendapatku sesuai dengan (wahyu) Rabbku dalam 3 keadaan: tentang Maqam Ibrahim, tentang hijab, dan tentang tawanan-tawanan Badr."
[H.R al-Bukhari dan Muslim, lafadz sesuai riwayat Muslim]

Dalam riwayat tersebut, Umar menyatakan ada 3⃣ keadaan. Namun, itu bukanlah pembatasan. Dalam beberapa riwayat al-Bukhari dan Muslim, setidaknya ada 5⃣ kejadian yang Umar bin al-Khaththab radhiyallahu'anhu pendapatnya tepat sesuai turunnya Al-Qur'an:

1⃣ Solat di belakang Maqam Ibrahim
Umar pernah berkata kepada Rasulullah ﷺ:
يَا رَسُولَ اللَّهِ لَوْ اتَّخَذْنَا مِنْ مَقَامِ إِبْرَاهِيمَ مُصَلًّى
"Wahai Rasulullah, bagaimana kalau seandainya kita menjadikan maqam Ibrahim (tempat berdiri Ibrahim saat membangun asas Ka'bah) sebagai tempat solat?"
Kemudian turunlah firman ALLAH ﷻ:
...وَاتَّخِذُوا مِنْ مَقَامِ إِبْرَاهِيمَ مُصَلًّى...
"Dan jadikanlah maqam Ibrahim sebagai tempat solat."
(Q.S Al-Baqarah ayat 125)
[H.R al-Bukhari]


2⃣ Hijab
Umar berkata kepada Nabi:

يَا رَسُولَ اللَّهِ لَوْ أَمَرْتَ نِسَاءَكَ أَنْ يَحْتَجِبْنَ فَإِنَّهُ يُكَلِّمُهُنَّ الْبَرُّ وَالْفَاجِرُ
"Wahai Rasulullah, kalau seandainya anda memerintahkan kepada para isteri anda untuk berhijab, kerana sesungguhnya yang berbicara kepada mereka adalah orang-orang yang baik maupun yang fajir."
[H.R al-Bukhari]
Kemudian turunlah firman ALLAH:

يَٰأَيُّهَا ٱلنَّبِيُّ قُل لِّأَزۡوَٰجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَآءِ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ يُدۡنِينَ عَلَيۡهِنَّ مِن جَلَٰبِيبِهِنَّ ذَٰلِكَ أَدۡنَىٰٓ أَن يُعۡرَفۡنَ فَلَا يُؤۡذَيۡنَۗ وَكَانَ ٱللَّهُ غَفُورٗا رَّحِيمٗا ٥٩
"Wahai Nabi! Katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu, dan para wanita orang-orang beriman, hendaklah mereka menutupkan jilbab mereka ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu agar mereka lebih mudah dikenali, sehingga mereka tidak diganggu. Dan ALLAH Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
[Q.S Al-Ahzab ayat 59]



...insyaa-ALLAH akan bersambung
(Siri bahasa Malaysia. Juga terdapat di dalam bahasa Indonesia terbitan AtTuqa.)
🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃
Ikhwah Salafy Malaysia
#SirahUmar8

Friday 8 November 2019

020.Kisah 10 Sahabat Pemetik Janji Syurga

••{ Bismillahirrahmanirrahim }••
SIRAH SAHABAT
KISAH 10 SAHABAT PEMETIK JANJI SYURGA
✒ Al-Ustadz Abu Utsman Kharisman Hafizhahullah

UMAR BIN AL-KHATHTHAB RADHIYALLAHU'ANHU
bahagian 7⃣


Syaithan pun Lari Menjauh Darinya
Rasulullah ﷺ bersabda kepada Umar:

وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ مَا لَقِيَكَ الشَّيْطَانُ قَطُّ سَالِكًا فَجًّا إِلَّا سَلَكَ فَجًّا غَيْرَ فَجِّكَ
"Demi (ALLAH) yang jiwaku berada di Tangan-NYA, tidaklah syaithan bertemu denganmu pada suatu jalan, kecuali ia akan berusaha mencari jalan lain selain jalan yang akan kau lalui."
[H.R al-Bukhari dan Muslim dari Sa'ad bin Abi Waqqash]

Dalam hadits lain Nabi ﷺ bersabda:

إِنَّ الشَّيْطَانَ لَيَخَافُ مِنْكَ يَا عُمَرُ
"Sesungguhnya syaithan benar-benar takut kepadamu wahai Umar."
[H.R at-Tirmidzi dari Buraidah]
Rasulullah ﷺ juga bersabda:

إِنِّي لَأَنْظُرُ إِلَى شَيَاطِينِ الْإِنْسِ وَالْجِنِّ قَدْ فَرُّوا مِنْ عُمَرَ
"Sesungguhnya aku benar-benar melihat syaithan manusia dan jin telah lari meninggalkan Umar."
(H.R at-Tirmidzi dan an-Nasai dari Aisyah) Dalam riwayat lain dalam hadits, dinyatakan:

إِنَّ الشَّيْطَانَ لَا يَلْقَى عُمَرَ مُنْذُ أَسْلَمَ إِلَّا خَرَّ لِوَجْهِهِ 
"Sesungguhnya syaithan tidaklah bertemu Umar sejak ia masuk Islam kecuali akan tersungkur pada wajahnya."
[H.R at-Thabarani dari Asma', dinukil oleh al-Hafidz dalam Fathul Bari]

Hadits itu menunjukkan bahawa menjauhnya syaithan dari Umar adalah kerana keIslamannya, kerana keimanannya yang sangat kuat. Bukan kerana rupabentuk fizikal atau tabiat bawaan yang sudah ada sebelum ia masuk Islam.

Memang, syaithan dapat ditundukkan oleh orang-orang beriman tertentu, bukanlah khusus pada Umar sahaja. Setiap orang beriman yang sangat kuat keimanannya, syaithan takut dan menjauh darinya. Syaithan juga dapat ditundukkan. Akan tetapi, Umar bin al-Khaththab radhiyallahu'anhu adalah termasuk yang terdepan mendapatkan keutamaan demikian.

إِنَّ الْمُؤْمِنَ لَيُنْضِي شَيَاطِينَهُ كَمَا يُنْضِي أَحَدُكُمْ بَعِيرَهُ فِي السَّفَرِ
"Sesungguhnya orang beriman benar-benar menaklukkan syaithan-syaithannya sebagaimana salah seorang dari kalian menaklukkan untanya saat safar."
[H.R Ahmad dari Abu Hurairah, disahihkan Syaikh al-Albani dalam Silsilah as-Sahihah]



...insyaa-ALLAH akan bersambung
(Siri bahasa Malaysia. Juga terdapat di dalam bahasa Indonesia terbitan AtTuqa.)
🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃
Ikhwah Salafy Malaysia
#SirahUmar7

Friday 1 November 2019

019.Kisah 10 Sahabat Pemetik Janji Syurga

••{ Bismillahirrahmanirrahim }••
SIRAH SAHABAT
KISAH 10 SAHABAT PEMETIK JANJI SYURGA
✒ Al-Ustadz Abu Utsman Kharisman Hafizhahullah
UMAR BIN AL-KHATHTHAB RADHIYALLAHU'ANHU
bahagian 6⃣


Tidak Tergesa-gesa Menyebar Berita yang Tidak Jelas
Pernah beredar isu bahwa Nabi ﷺ telah menceraikan para isteri beliau. Isu ini berkembang saat Nabi melakukan ila' (bersumpah untuk tidak berhubungan dengan para isteri beliau selama sebulan). Nabi selama sebulan tidak memasuki rumah isteri mana pun. Beliau menyendiri di ruangan khusus. Ruangan yang penuh kesederhanaan.

Sebahagian kaum muslimin sudah meyakini bahwa Nabi telah benar-benar menceraikan para isteri beliau. Hal itu terasa sangat menyedihkan bagi mereka. Sesuatu yang terasa berat dirasakan Nabi, turut pula memukul perasaan  para Sahabat. Bagi mereka, perasaan sedih yang dirasakan Nabi, lebih dahsyat pengaruhnya dibandingkan berita serangan musuh Ghassan dari Syam.

Padahal, sebenarnya itu sekedar isu. Nabi tidak menceraikan para isterinya. Beliau melakukan ilaa' sekedar untuk memberi pelajaran kepada para isteri, ibunda kaum beriman.

Tetangga Umar bin al-Khaththab yang pertama kali mengetuk pintu rumah Umar. Seorang Sahabat Ansar ini memang selalu bergantian dengan Umar mendatangi majlis Nabi. Jika di suatu hari dia bekerja mencari penghidupan bagi keluarganya, Umarlah yang mendatangi majlis Nabi, mendulang ilmu atau perintah-perintah mahupun hikmah penting dari Nabi. Keesokannya, giliran Sahabat Ansar ini yang mendatangi majlis Nabi sedangkan Umar bekerja. Bagi yang dapat hadir di majlis Nabi, menyampaikan kepada tetangganya yang tidak dapat hadir. Demikianlah harmoni yang indah tanpa mengabaikan kewajiban pada keluarga dan juga kewajiban menuntut ilmu.

Suatu hari, pintu rumah Umar diketuknya dengan keras, hingga Umar pun bergegas keluar dengan pakaian seadanya. Seorang Sahabat Anshar tetangga Umar ini kemudian berkata:

"Telah terjadi peristiwa besar!"* Umar bertanya: "Apakah pasukan Ghassan datang menyerang?" Sahabat Anshar itu berkata:
"Ini lebih gawat lagi. Nabi ﷺ telah menceraikan para isteri beliau!"

Pasukan Ghassan adalah kaum kafir perwakilan Rom yang ada di Syam yang berpotensi menyerang kaum Muslimin di Madinah. Dalam beberapa hari sebelum itu beredar khabar rencana penyerangan pasukan Ghassan tersebut. Namun ternyata, bagi sebagian Sahabat Nabi, khabar bahawa Nabi menceraikan para isterinya itu lebih dahsyat dibandingkan jika pasukan Ghassan benar-benar menyerang Madinah.

Umar bin al-Khaththab radhiyallahu'anhu kemudian bertekad untuk memastikan kebenaran informasi itu. Beliau menempuh cara-cara yang sesuai dengan adab yang baik dan tepat.

Di masjid, Umar melihat banyak wajah-wajah bersedih. Para Sahabat memukul-mukulkan kerikil ke tanah, dalam suasana muram. Umar mendatangi anaknya yang juga merupakan isteri Nabi, iaitu Hafshah radhiyallahu'anha. Beliau menasihatinya dengan nasihat yang keras dan berpengaruh. Umar juga bertanya kepada anaknya,

"Apakah Nabi menceraikan engkau?" Hafshah menyatakan, "Aku tidak tahu." Hafshah menjawab demikian sambil berurai air mata. Umar pun bergegas ingin menemui Nabi. Beliau mengetahui bahwa Nabi berada di suatu ruangan khusus dekat tempat penyimpanan makanan beliau untuk keluarganya. Di luar terlihat ada hamba sahaya Nabi yang bernama Rabah sedang berjaga. Umar mengetahui bahwa Nabi berada di tempat yang posisinya di atas. Umar pun berkata kepada Robah,

"Mintakan izin untuk aku bertemu dengan Rasulullah ﷺ." Rabah hanya memandang ke arah Umar kemudian melihat ke arah Nabi tanpa berucap apa pun. Kembali Umar berkata kepada Rabah agar meminta izin untuk menemui Nabi, tapi Rabah tidak berucap apa pun. Pada kali ketiga, Umar kemudian berteriak keras,

"Wahai Rabah, mintakanlah izin aku untuk bertemu dengan Rasulullah ﷺ. Aku menyangka beliau mengetahui bahawa maksud kedatanganku adalah terkait Hafshah. Demi ALLAH, jika Nabi memerintahkan kepadaku untuk memenggal leher Hafshah, nescaya aku akan melakukannya!!"
Umar berteriak dengan demikian keras agar terdengar oleh Nabi. Nabi pun mendengar teriakan Umar itu. Beliau memberikan isyarat agar Umar dipersilakan masuk ruangan dan naik ke tempat yang di atas.

Tempat itu sangat sederhana. Bukan tangga seperti sekarang yang kita kenal untuk mencapai bagian atasnya. Tapi sekadar pelepah kurma. Nabi sedang berbaring di atas tikar kasar. Kepalang kasarnya tikar itu sampai menimbulkan guratan di kulit Nabi yang mulia. Umar pun memandang ke arah tempat penyimpanan makanan. Ternyata yang ada hanya sekadar ukuran 1 so' gandum, sekitar 4 kali cedukan 2 telapak tangan manusia normal. Melihat demikian sederhananya kehidupan Nabi, Umar bin al-Khaththab menangis. Nabi bertanya,
"Apa yang menyebabkan engkau menangis wahai Umar?" Umar menyatakan, "Bagaimana aku tidak menangis melihat keadaan anda, wahai Rasulullah? Tikar yang menjadi alas anda sedemikian kasar hingga mengguratkan bekas di kulit anda. Aku juga melihat persediaan makan yang ada di ruangan ini seperti yang kulihat (hanya sedikit sekali). Padahal anda adalah manusia pilihan yang dicintai ALLAH. Sebaliknya, para penguasa Rom dan Parsi mereka bermegah-megahan dengan berlimpahnya harta dunia, sedangkan mereka kaum yang tidak menyembah ALLAH." Nabi bersabda:

"Tidakkah engkau rela wahai putera al-Khaththab, jika kita mendapatkan (kenikmatan) akhirat, sedangkan bagi mereka (kenikmatan) dunia?" Dalam riwayat lain Nabi bersabda:
"Mereka adalah orang-orang yang disegerakan balasan kebaikannya (hanya untuk) kehidupan dunia."

Umar menceritakan suasana saat itu. Pada awalnya pada wajah Nabi ﷺ terlihat kemarahan. Namun, secara beransur-angsur kemarahan itu mereda, berubah menjadi keceriaan. Beliau beberapa kali tersenyum dalam perbincangan yang hangat dengan Umar. Umar berkata kepada Nabi, "Apakah memberatkan anda dengan keadaan para isteri anda? Sebenarnya, jika anda menceraikan mereka, sesungguhnya ALLAH akan bersama anda. Demikian juga para Malaikat: Jibril dan Mikail, aku, Abu Bakr, dan kaum beriman akan bersama anda." Subhanallah, ternyata ucapan Umar ini dibenarkan oleh ALLAH ﷻ. ALLAH menurunkan firman-NYA surah At-Tahrim ayat 4;

...وَإِنْ تَظَاهَرَا عَلَيْهِ فَإِنَّ اللَّهَ هُوَ مَوْلَاهُ وَجِبْرِيلُ وَصَالِحُ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمَلَائِكَةُ بَعْدَ ذَلِكَ ظَهِيرٌ
"...dan jika kalian berdua bersekongkol untuk menyakiti Nabi, sesungguhnya ALLAH adalah pelindungnya. Demikian juga Jibril, orang-orang soleh dan para Malaikat (lainnya) akan menolongnya."
[Q.S At-Tahrim 66:4]

Kemudian Umar bertanya tentang isu yang berkembang, apakah Nabi telah menceraikan para isteri beliau. Nabi menjawab: "Tidak." Mendengar jawaban itu, Umar bertakbir sebagai ungkapan syukur. Kemudian Umar menyampaikan kepada Nabi bahwa saat tadi ia melihat di masjid banyak wajah murung kerana merasa sangat sedih dan menganggap Nabi telah menceraikan para isteri beliau. "Apakah aku boleh mengkhabarkan berita ini kepada manusia", tanya Umar. Nabi pun mempersilakan. Umar pun bergegas turun menuju masjid. Sampai di pintu masjid Umar berteriak keras:
"Nabi tidaklah menceraikan para isterinya."

Turunlah firman ALLAH dalam ayat yang menjadi pembahasan kita kali ini, surat An-Nisa' ayat 83, yang memberikan bimbingan bagi kaum beriman dalam menerima informasi, tidak tergesa-gesa menyebarkannya. Umar bin al-Khaththab radhiyallahu'anhu berkata: "Aku termasuk orang yang beristinbath (menggali informasi langsung dari sumbernya/ pihak yang sewajarnya) seperti yang disebutkan dalam ayat itu."

Kisah perjuangan Umar dalam menggali informasi yang benar bahwa Nabi tidak menceraikan isteri beliau tersebut terdapat dalam hadits yang diriwayatkan dalam Sahih al-Bukhari dan Muslim. Khusus hadits yang menyebutkan bahwa kisah itu melatarbelakangi turunnya surat An-Nisa' ayat 83, terdapat dalam Sahih Muslim Kitabut Thalaq.



...insyaa-ALLAH akan bersambung
(Siri bahasa Malaysia. Juga terdapat di dalam bahasa Indonesia terbitan AtTuqa.)
🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃
Ikhwah Salafy Malaysia
#SirahUmar6

Friday 25 October 2019

018.Kisah 10 Sahabat Pemetik Janji Syurga

••{ Bismillahirrahmanirrahim }••
SIRAH SAHABAT
KISAH 10 SAHABAT PEMETIK JANJI SYURGA
✒ Al-Ustadz Abu Utsman Kharisman Hafizhahullah
UMAR BIN AL-KHATHTHAB RADHIYALLAHU'ANHU
bahagian 5⃣


Ketinggian Ilmu Umar

عَنْ حَمْزَةَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ عَنْ أَبِيهِ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ -ﷺ- قَالَ « بَيْنَا أَنَا نَائِمٌ إِذْ رَأَيْتُ قَدَحًا أُتِيتُ بِهِ فِيهِ لَبَنٌ فَشَرِبْتُ مِنْهُ حَتَّى إِنِّى لأَرَى الرِّىَّ يَجْرِى فِى أَظْفَارِى ثُمَّ أَعْطَيْتُ فَضْلِى عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ ». قَالُوا فَمَا أَوَّلْتَ ذَلِكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ « الْعِلْمَ ».
Dari Hamzah bin Abdillah bin Umar bin al-Khaththab –semoga ALLAH meridhainya- dari ayahnya dari Rasulullah ﷺ bersabda:
"Ketika aku tidur, aku melihat bahawa aku diberikan segelas susu. Aku pun meminum sebagian darinya hingga aku melihat (begitu penuhnya susu itu menular ke dalam kulitku) hingga mengalir melalui jari-jemariku. Kemudian aku berikan kelebihan minumku kepada Umar bin al-Khaththab." Para Sahabat bertanya: "Apa yang anda tafsirkan dari (mimpi) itu wahai Rasulullah?" Nabi bersabda:
"Ilmu."
[H.R al-Bukhari dan Muslim]

Mengapa mimpi tentang susu ditafsirkan dengan ilmu? Para Ulama menjelaskan sisi kesamaan antara susu dengan ilmu. Susu adalah gizi terbaik bagi manusia saat awal kelahirannya. Keberadaan susu menjaga kesinambungan hidup seorang anak manusia. Memberikan kecukupan gizi baginya dari makan dan minum. Demikian juga ilmu yang memberikan kehidupan bagi ruh dan hati manusia. Ilmu juga merupakan sebab kebaikan dunia dan akhirat. Hadits ini menunjukkan keutamaan Umar bin al-Khaththab bahwa beliau memiliki ilmu yang tinggi. Beliau mendapat kelebihan susu (yang ditafsirkan sebagai ilmu) dari Nabi ﷺ. Namun, hal itu bukan berarti bahawa Umar lebih tinggi ilmunya dibandingkan Abu Bakr. Banyak hadits menunjukkan bahwa ilmu Abu Bakr lebih dibandingkan Umar. Seperti peristiwa pada perdamaian Hudaibiyyah, jawaban Abu Bakr sama persis dengan jawaban Nabi ﷺ saat Umar merasa ada yang kurang setuju dalam peristiwa itu.
[Faidah penjelasan Syaikh Ibn Utsaimin dalam syarh Shahih al-Bukhari (1/233)]

Sahabat Nabi Abdullah bin Mas'ud radhiyallahu'anhu juga mengakui ketinggian ilmu Umar yang melebihi majoriti orang-orang lain. Ibnu Mas'ud menyatakan:

لَوْ أَنَّ عِلْمَ عُمَرَ وُضِعَ فِي كِفَّةِ الْمِيْزَانِ وَوُضِعَ عِلْمُ أَهْلِ الْأَرْضِ فِي كِفَّةٍ لَرَجَحَ عِلْمُهُ بِعِلْمِهِمْ
"Kalau seandainya ilmu Umar diletakkan pada lengan suatu timbangan dan ilmu penduduk bumi diletakkan di lengan yang satunya, nescaya lebih berat ilmu Umar dibandingkan ilmu mereka."
[H.R at-Thabarani]



...insyaa-ALLAH akan bersambung
(Siri bahasa Malaysia. Juga terdapat di dalam bahasa Indonesia terbitan AtTuqa.)
🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃
Ikhwah Salafy Malaysia
#SirahUmar5

Friday 18 October 2019

017.Kisah 10 Sahabat Pemetik Janji Syurga

••{ Bismillahirrahmanirrahim }••
SIRAH SAHABAT
KISAH 10 SAHABAT PEMETIK JANJI SYURGA
✒ Al-Ustadz Abu Utsman Kharisman Hafizhahullah
UMAR BIN AL-KHATHTHAB RADHIYALLAHU'ANHU
bahagian 4⃣

Nabi Pernah Melihat Istana Umar di Syurga

Nabi melihat ke dalam syurga dan di dalamnya terdapat istana. Ketika ditanya milik siapakah istana itu? Orang di sekitarnya berkata bahwa istana itu milik Umar. Hal itu menunjukkan istana-istana di syurga sudah diketahui siapa pemiliknya masing-masing. Nabi berencana memasuki istana itu untuk menceritakan keadaan di dalamnya kepada Umar. Namun, Nabi teringat bahwa mungkin saja di dalam terdapat bidadari-bidadari yang disediakan untuk Umar. Kemudian beliau mengurungkan niatnya kerana khuatir Umar cemburu. Umar mendengar hal itu menangis dan berkata:

"Apakah pantas aku cemburu kepada anda wahai Rasulullah?"
[Disarikan dari al-Ifshah 'an Ma'ani as-Sihhah karya Ibnu Hubairah (8/283)]

عَنْ جَابِرٍ عَنِ النَّبِىِّ -ﷺ- قَالَ « دَخَلْتُ الْجَنَّةَ فَرَأَيْتُ فِيهَا دَارًا أَوْ قَصْرًا فَقُلْتُ لِمَنْ هَذَا فَقَالُوا لِعُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ. فَأَرَدْتُ أَنْ أَدْخُلَ. فَذَكَرْتُ غَيْرَتَكَ ». فَبَكَى عُمَرُ وَقَالَ أَىْ رَسُولَ اللَّهِ أَوَعَلَيْكَ يُغَارُ
Dari Jabir dari Nabi ﷺ, beliau bersabda: "Aku masuk ke dalam syurga. Aku melihat di dalamnya rumah atau istana. Aku berkata: Milik siapakah ini? Mereka berkata: "Itu milik Umar.""Aku pun hendak memasukinya. Kemudian aku ingat kecemburuanmu." Maka Umar pun menangis dan berkata: "Wahai Rasulullah, apakah terhadap anda pantas untuk dicemburui?."*
[H.R Muslim]

Dalam riwayat lain, Umar berkata:

وهل هداني الله ﷻ إلا بك وهل رفعني الله إلا بك ، وهل من علي إلا بك
"Bukankah ALLAH ﷻ memberikan hidayah kepadaku dengan sebab anda? Bukankah ALLAH mengangkat darjatku dengan sebab anda? Bukankah apa yang dianugerahkan kepadaku dengan sebab anda?"
[H.R Abu Bakr bin Iyasi dari Humaid]



Kekukuhan Umar dalam Beragama Terlihat dalam Mimpi Nabi

بَيْنَا أَنَا نَائِمٌ رَأَيْتُ النَّاسَ يُعْرَضُونَ وَعَلَيْهِمْ قُمُصٌ مِنْهَا مَا يَبْلُغُ الثُّدِىَّ وَمِنْهَا مَا يَبْلُغُ دُونَ ذَلِكَ وَمَرَّ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ وَعَلَيْهِ قَمِيصٌ يَجُرُّهُ ». قَالُوا مَاذَا أَوَّلْتَ ذَلِكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ « الدِّينَ
"Pada saat aku tidur, aku melihat manusia dipampangkan (di hadapanku). Mereka memakai gamis. Ada yang sampai di puting susunya. Ada yang sampai di bawah itu. Kemudian lewatlah Umar bin al-Khaththab yang mengenakan gamis hingga menyapu tanah."
Para Sahabat bertanya: "Apa yang anda takwilkan pada mimpi itu wahai Rasulullah?" Beliau bersabda:
"(Bagusnya/ Kokohnya) Deen."
[H.R al-Bukhari dan Muslim dari Abu Said al-Khudri]

Hadits itu menunjukkan keutamaan Umar. Beliau termasuk orang yang paling kukuh beragama. Nabi mempermisalkan kekukuhan beragama dengan panjangnya gamis yang dipakai. Saat orang-orang lain yang terlihat dalam mimpi Nabi gamisnya hanya sampai batas tertentu, Umar sampai ke bawah mata kaki sampai menyeretnya. Hadits tersebut juga menunjukkan bahwa tiap-tiap orang beriman tingkatan keimanannya berbeza-beza. Al-Imam al-Bukhari memberi judul bab pada hadits itu:

تَفَاضُلُ أَهْل ِالْإِيْمَانِ فِي الْأَعْمَالِ
Orang-orang beriman bertingkat-tingkat (kualiti dan kuantiti) amalannya.


Bukan berarti bahwa seseorang lelaki boleh memakai pakaian menjulur dari atas hingga bawah melewati mata kaki, kerana hal itu jelas terlarang dalam hadits yang lain. Bahkan, Umar sendiri mengingkarinya ketika ada seorang pemuda menjenguknya saat menjelang kewafatan beliau. Hal itu juga disebutkan dalam hadits Sahih al-Bukhari juga, insyaALLAH akan disampaikan pada pembahasan saat menjelang meninggalnya Umar.



...insyaa-ALLAH akan bersambung
(Siri bahasa Malaysia. Juga terdapat di dalam bahasa Indonesia terbitan AtTuqa.)
🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃
Ikhwah Salafy Malaysia
#SirahUmar4

Friday 11 October 2019

016.Kisah 10 Sahabat Pemetik Janji Syurga

••{ Bismillahirrahmanirrahim }••
SIRAH SAHABAT
KISAH 10 SAHABAT PEMETIK JANJI SYURGA
✒ Al-Ustadz Abu Utsman Kharisman Hafizhahullah
UMAR BIN AL-KHATHTHAB RADHIYALLAHU'ANHU
bahagian 3⃣

Kelahiran dan Nasab Umar

Umar bin al-Khaththab radhiyallahu'anhu lahir 13 tahun setelah tahun Gajah.
[al-Isti'ab karya Ibnu Abdil Barr]

Beliau adalah Umar bin al-Khaththab bin Nufail bin Abdil Uzza bin Riyaah bin Abdillah bin Qurth bin Razaah bin Adiy bin Ka'ab bin Lu-ay bin Ghalib bin Fihr. Nasab beliau bertemu dengan Rasulullah ﷺ pada Ka'ab bin Lu-ay bin Ghalib.
[Tahdzibut Tahdziib karya adz-Dzahabi (3/177]


Keislaman Umar Membawa Kemaslahatan yang Besar
Nabi ﷺ pernah berdoa kepada ALLAH:

اللَّهُمَّ أَعِزَّ الْإِسْلَامَ بِأَحَبِّ هَذَيْنِ الرَّجُلَيْنِ إِلَيْكَ بِأَبِي جَهْلٍ أَوْ بِعُمَرَ بْنِ الْخَطَّاب
"Ya ALLAH, muliakanlah Islam dengan salah satu dari dua laki-laki yang paling Engkau cintai:
Abu Jahl atau Umar bin al-Khaththab."
[H.R at-Tirmidzi]

Ternyata kemudian yang masuk Islam adalah Umar bin al-Khaththab, menunjukkan bahwa dialah laki-laki yang lebih dicintai oleh ALLAH. Sahabat Nabi Ibnu Mas'ud radhiyallahu'anhu menyatakan:

مَا زِلْنَا أَعِزَّةً مُنْذُ أَسْلَمَ عُمَرُ
"Kami senantiasa dalam keadaan mulia sejak masuk Islamnya Umar."
[H.R al-Bukhari]

مَا كُنَّا نَقْدِرُ عَلَى أَنْ نُصَلِّىَ عِنْدَ الْكَعْبَةِ حَتَّى أَسْلَمَ عُمَرُ
"Kami dulu tidak mampu untuk solat di dekat Ka'bah hingga Umar masuk Islam."
[H.R Ibnu Saad, disebutkan pula oleh Ibnu Katsir dalam Sirah an-Nabawiyyah]

Sebagian ahli tarikh menjelaskan bahwa Umar bin al-Khaththab masuk Islam saat berusia 26 tahun.
(Thabaqat Ibn Saad).
Beliau masuk Islam setelah sekitar 40 orang menjadi muslim.


Gelar al-Faruq dan Qarnun Min Hadid
Umar bin al-Khaththab disebut sebagai _al-Faruq_ (pembeza) dan disebut juga sebagai _Qarnun min hadiid_ iaitu pemimpin yang tegas dalam menerapkan aturan ALLAH ﷻ tidak peduli celaan para pencela. Sebutan tersebut sudah dikenal di kalangan para Sahabat Nabi. Abdullah bin Amr radhiyallahu'anhu menyatakan:

أَبُو بَكْرٍ الصِّدِّيقُ أَصَبْتُمُ اسْمَهُ، عُمَرُ الْفَارُوقُ قَرْنٌ مِنْ حَدِيدٍ أَصَبْتُمُ اسْمَهُ، ابْنُ عَفَّانَ ذُو النُّورِ قُتِلَ مَظْلُومًا، أُوتِيَ كِفْلَيْنِ مِنَ الرَّحْمَةِ
"Abu Bakr as-Shiddiq, kalian sudah benar dalam penyebutan namanya. Umar al-Faruq adalah Qornun min hadiid, kalian sudah benar dalam penyebutan namanya. (Utsman) Ibnu Affan adalah Dzun Nuraini (pemilik dua cahaya) yang terbunuh secara zhalim dan diberi dua bagian rahmat."
[H.R Ibnu Abi Ashim dalam as-Sunnah, dinyatakan bahwa sanadnya sahih oleh Syaikh al-Albany dalam Zhilalul Jannah]

Syaikh Muhammad bin Soleh al-Utsaimin rahimahullah menyatakan:

"(Umar dinamakan sebagai al-Faruq (pembeza) kerana ALLAH ﷻ memisahkan al-haq dengan kebathilan dengan sebab beliau. ALLAH Yang Maha Suci lagi Maha Tinggi memuliakan Islam dengan (sebab) Umar bin al-Khaththab dan (ALLAH) meridhai beliau. ALLAH ﷻ memisahkan antara al-haq dengan kebathilan dalam masa kekhalifahan beliau dan sebelum kekhilafahan beliau."
[Syarh al-Aqiidah as-Saffaariniyyah (1/478)]


...insyaa-ALLAH akan bersambung
(Siri bahasa Malaysia. Juga terdapat di dalam bahasa Indonesia terbitan AtTuqa.)
🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃
Ikhwah Salafy Malaysia
📻 https://t.me/radiomuslimmy
#SirahUmar3

Friday 4 October 2019

015.Kisah 10 Sahabat Pemetik Janji Syurga

••{ Bismillahirrahmanirrahim }••
SIRAH SAHABAT
KISAH 10 SAHABAT PEMETIK JANJI SYURGA
✒ Al-Ustadz Abu Utsman Kharisman Hafizhahullah
UMAR BIN AL-KHATHTHAB RADHIYALLAHU'ANHU
bahagian 2⃣

Mencintai Abu Bakr dan Umar adalah Sunnah para Ulama Salaf


Mencintai Abu Bakr dan Umar bukanlah sekadar perasaan biasa. Bukan sekadar cinta kepada para pahlawan dan orang yang banyak berjasa kepada kita. Namun lebih dari itu, cinta kepada mereka berdua adalah termasuk Sunnah para pendahulu kita yang soleh. Demikian besarnya perhatian para Ulama' Salaf untuk menanamkan kecintaan kepada Abu Bakr dan Umar tersebut sampai-sampai perhatian itu seperti demikian pentingnya mengajarkan bacaan surah-surah dalam Al-Quran kepada anak-anak mereka. Al-Imam Malik bin Anas rahimahullah menyatakan:

كَانَ السَّلَفُ يُعَلِّمُوْنَ أَوْلَدَهُمْ حُبَّ أَبِي بَكْرٍ ، وَعُمَرَ كَمَا يُعَلِّمُوْنَ السُّوْرَةَ مِنَ الْقُرْآنِ
"Para Ulama Salaf terdahulu mengajarkan anak-anak mereka untuk mencintai Abu Bakr dan Umar sebagaimana mereka mengajarkan surat dalam Al-Quran."
[al-Hujjah fii Bayaanil Mahajjah karya Abul Qosim Ismail al-Ashbahaaniy (2/361)]

Ketika ada seseorang bertanya kepada al-Hasan al-Bashri:

"Apakah mencintai Abu Bakr dan Umar adalah termasuk Sunnah?"
Al-Hasan ingin menekankan bahwa maksud Sunnah itu adalah teladan yang harus diikuti. Bukan sekadar sunnah yang bermakna berpahala jika dilakukan dan tidak berdosa jika ditinggalkan. al-Hasan al-Bashri rahimahullah kemudian menjelaskan bahwa justru mencintai keduanya adalah wajib.
[H.R al-Laalikaa-iy dalam Syarh Ushul I'tiqod Ahlissunnah]

Seseorang yang menjelek-jelekkan Abu Bakr dan Umar tidaklah mencintai Rasulullah ﷺ dengan sebenar-benarnya. Muhammad bin Sirin –seorang tabi’i- menyatakan:

مَا أَظُنُّ رَجُلًا يَنْتَقِصُ أَبَا بَكْرٍ وَعُمَرَ يُحِبُّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
"Aku tidaklah menyangka orang yang merendahkan Abu Bakr dan Umar mencintai Nabi ﷺ."
[H.R at-Tirmidzi]




x
...insyaa-ALLAH akan bersambung
(Siri bahasa Malaysia. Juga terdapat di dalam bahasa Indonesia terbitan AtTuqa.)
🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃
Ikhwah Salafy Malaysia
#SirahUmar2

Friday 30 August 2019

014.Kisah 10 Sahabat Pemetik Janji Syurga

••{ Bismillahirrahmanirrahim }••
SIRAH SAHABAT
KISAH 10 SAHABAT PEMETIK JANJI SYURGA
✒ Al-Ustadz Abu Utsman Kharisman Hafizhahullah
UMAR BIN AL-KHATHTHAB RADHIYALLAHU'ANHU
bahagian 1⃣

"Tidaklah syaithan bertemu denganmu di suatu jalan, kecuali ia akan mencari jalan selain jalan yang akan kau lalui."
[H.R al-Bukhari dan Muslim]


Abu Bakr dan Umar adalah Terdepan dalam Keimanan

Nabi ﷺ memerintahkan kepada kita untuk mengikuti Abu Bakr dan Umar:

اقْتَدُوا بِاللَّذَيْنِ مِنْ بَعْدِي أَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ
"Ikutilah 2 orang sepeninggalku: Abu Bakr dan Umar."
[H.R Ahmad dari Hudzaifah]

Kedua Sahabat yang mulia tersebut akan menjadi orang yang terdepan mendahului orang beriman selain para Nabi dan Rasul di syurga:

عَنْ عَلِيٍّ عَنِ النَّبِيِّ ﷺ قَالَ أَبُو بَكْرٍ وَعُمَرُ سَيِّدَا كُهُولِ أَهْلِ الْجَنَّةِ مِنْ الْأَوَّلِينَ وَالْآخِرِينَ مَا خَلَا النَّبِيِّينَ وَالْمُرْسَلِينَ لَا تُخْبِرْهُمَا يَا عَلِيُّ
 Dari Ali (bin Abi Thalib) dari Nabi ﷺ, beliau bersabda:
"Abu Bakr dan Umar keduanya adalah pemuka pria dewasa penduduk syurga dari umat paling awal sampai paling akhir selain para Nabi dan Rasul. Jangan engkau beritahukan kepada keduanya wahai Ali."
[H.R at-Tirmidzi no 3599, disahihkan oleh Syaikh al-Albani]

Kualiti keimanan mereka berdua adalah yang terdepan. Dalam khabar yang dapat membuat orang lain takjub, sulit mempercayainya, Abu Bakr dan Umar akan langsung percaya dan beriman terhadapnya, jika itu memang benar-benar khabar dari Nabi.

بَيْنَمَا رَجُلٌ يَسُوقُ بَقَرَةً لَهُ قَدْ حَمَلَ عَلَيْهَا الْتَفَتَتْ إِلَيْهِ الْبَقَرَةُ فَقَالَتْ إِنِّى لَمْ أُخْلَقْ لِهَذَا وَلَكِنِّى إِنَّمَا خُلِقْتُ لِلْحَرْثِ ». فَقَالَ النَّاسُ سُبْحَانَ اللَّهِ. تَعَجُّبًا وَفَزَعًا. أَبَقَرَةٌ تَكَلَّمُ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ
« فَإِنِّى أُومِنُ بِهِ وَأَبُو بَكْرٍ وَعُمَرُ». قَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ « بَيْنَا رَاعٍ فِى غَنَمِهِ عَدَا عَلَيْهِ الذِّئْبُ فَأَخَذَ مِنْهَا شَاةً فَطَلَبَهُ الرَّاعِى حَتَّى اسْتَنْقَذَهَا مِنْهُ فَالْتَفَتَ إِلَيْهِ الذِّئْبُ فَقَالَ لَهُ مَنْ لَهَا يَوْمَ السَّبُعِ يَوْمَ لَيْسَ لَهَا رَاعٍ غَيْرِى ». فَقَالَ النَّاسُ سُبْحَانَ اللَّهِ. فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ « فَإِنِّى أُومِنُ بِذَلِكَ أَنَا وَأَبُو بَكْرٍ وَعُمَرُ.
Pada saat seorang laki-laki sedang menaiki sapi betina yang diberi beban pada punggungnya. Sapi betina itu menoleh ke arah orang itu dan berkata:
"Sesungguhnya aku tidak diciptakan untuk ini. Tetapi aku hanyalah diciptakan untuk (membajak) tanaman."
Maka manusia pun berkata: "Subhanallah (Maha Suci ALLAH)!" Mereka terkejut dan kehairanan. Apakah sapi betina mampu berbicara? Rasulullah ﷺ bersabda:
"Sesungguhnya aku beriman dengan kejadian itu, demikian juga Abu Bakr dan Umar." Abu Hurairah berkata: "Rasulullah ﷺ bersabda:
"Ketika seseorang menggembala kambingnya, tiba-tiba melompatlah seekor serigala mengambil seekor kambing. Kemudian penggembala ini mencarinya hingga menyelamatkan kambing tersebut. Serigala itu menoleh dan berkata kepadanya: Siapa yang bisa menyelamatkan kambing itu pada hari manusia lalai darinya. Pada hari itu tidak ada penggembalanya kecuali aku. Maka manusia pun berkata: Subhanallah (Maha Suci ALLAH)!" Rasulullah ﷺ bersabda: "Sesungguhnya aku beriman dengan kejadian itu, demikian juga Abu Bakr dan Umar."
[H.R Muslim dari Abu Hurairah]

Sangat sering aktiviti Nabi bersama kedua Sahabat yang mulia itu. Seringkali Nabi ﷺ menyebut kebersamaan beliau dengan kedua‌ Sahabat tersebut:
"Aku datang bersama Abu Bakr dan Umar....Aku masuk bersama Abu Bakr dan Umar...Aku keluar bersama Abu Bakr dan Umar..."

Hal tersebut dipersaksikan sendiri oleh Ali bin Abi Thalib saat meninggalnya Umar bin al-Khaththab radhiyallahu'anhu. Ibnu Abbas radhiyallahu'anhuma berkata:

وُضِعَ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ عَلَى سَرِيرِهِ فَتَكَنَّفَهُ النَّاسُ يَدْعُونَ وَيُثْنُونَ وَيُصَلُّونَ عَلَيْهِ قَبْلَ أَنْ يُرْفَعَ وَأَنَا فِيهِمْ - قَالَ - فَلَمْ يَرُعْنِى إِلاَّ بِرَجُلٍ قَدْ أَخَذَ بِمَنْكِبِى مِنْ وَرَائِى فَالْتَفَتُّ إِلَيْهِ فَإِذَا هُوَ عَلِىُّ فَتَرَحَّمَ عَلَى عُمَرَ وَقَالَ مَا خَلَّفْتَ أَحَدًا أَحَبَّ إِلَىَّ أَنْ أَلْقَى اللَّهَ بِمِثْلِ عَمَلِهِ مِنْكَ وَايْمُ اللَّهِ إِنْ كُنْتُ لأَظُنُّ أَنْ يَجْعَلَكَ اللَّهُ مَعَ صَاحِبَيْكَ وَذَاكَ أَنِّى كُنْتُ أُكَثِّرُ أَسْمَعُ رَسُولَ اللَّهِ ﷺ يَقُولُ « جِئْتُ أَنَا وَأَبُو بَكْرٍ وَعُمَرُ وَدَخَلْتُ أَنَا وَأَبُو بَكْرٍ وَعُمَرُ *وَخَرَجْتُ أَنَا وَأَبُو بَكْرٍ وَعُمَرُ ».فَإِنْ كُنْتُ لأَرْجُو أَوْ لأَظُنُّ أَنْ يَجْعَلَكَ اللَّهُ مَعَهُمَا.
"Saat Umar diletakkan di pembaringannya, kemudian manusia mengkafaninya, mendoakan, memujinya, dan mensolati jenazahnya. Sebelum jenazah itu diangkat, aku berada di sana. Tiba-tiba aku dikejutkan oleh seorang laki-laki yang memegang pundakku dari belakang. Aku pun menoleh kepadanya. Ternyata ia adalah Ali. Ia pun mendoakan rahmat untuk Umar dan berkata:"
"Tidaklah aku tinggalkan seorang pun yang paling aku sukai untuk nanti berjumpa ALLAH semisal amalannya dibandingkan engkau. Demi ALLAH, aku benar-benar menyangka ALLAH akan menjadikan engkau bersama 2 Sahabatmu (Nabi dan Abu Bakr). Kerana aku sering mendengar Rasulullah ﷺ bersabda:"
"Aku datang bersama Abu Bakr dan Umar, aku masuk bersama Abu Bakr dan Umar, aku keluar bersama Abu Bakr dan Umar."

"Sungguh aku berharap dan menyangka ALLAH menjadikan engkau bersama keduanya (Nabi dan Abu Bakr)."
[H.R Muslim]

Kedudukan Abu Bakr dan Umar dalam Deen ini adalah bagaikan pendengaran dan penglihatan pada kepala. Rasulullah ﷺ bersabda:

أَبُوْ بَكْرٍ وَعُمَرُ مِنْ هَذَا الدِّيْنِ كَمَنْزِلَةِ السَّمْعِ وَالْبَصَرِ مِنَ الرَّأْسِ
"Abu Bakr dan Umar dari Deen ini adalah bagaikan kedudukan pendengaran dan penglihatan pada kepala." 
[H.R al-Khathib dari Jabir, dan Ibnun Najjar dari Ibnu Abbas, dihasankan Syaikh al-Albani]


...insyaa-ALLAH akan bersambung
(Siri bahasa Malaysia. Juga terdapat di dalam bahasa Indonesia terbitan AtTuqa.)
🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃
Ikhwah Salafy Malaysia
#SirahUmar1

Friday 12 July 2019

013.Kisah 10 Sahabat Pemetik Janji Syurga

••{ Bismillahirrahmanirrahim }••
SIRAH SAHABAT
KISAH 10 SAHABAT PEMETIK JANJI SYURGA
✒ Al-Ustadz Abu Utsman Kharisman Hafizhahullah
ABU BAKR ASH-SHIDDIQ RADHIYALLAHU'ANHU
bahagian 1⃣3⃣ (AKHIR)
Meninggalnya Abu Bakr


Masa kekhalifahan Abu Bakr adalah 2 tahun 4 bulan. Beliau meninggal di Jumadil Akhir tahun 13 Hijriyah. Masa kekhalifahan Abu Bakr terhitung singkat. Namun banyak keberkahan. Singkatnya masa kekhalifahan Abu Bakr tersebut telah ada isyaratnya dalam mimpi Nabi sebelumnya. Abu Bakr hanya menarik sedikit timba.

بَيْنَا أَنَا نَائِمٌ رَأَيْتُنِى عَلَى قَلِيبٍ عَلَيْهَا دَلْوٌ فَنَزَعْتُ مِنْهَا مَا شَاءَ اللَّهُ ثُمَّ أَخَذَهَا ابْنُ أَبِى قُحَافَةَ فَنَزَعَ بِهَا ذَنُوبًا أَوْ ذَنُوبَيْنِ وَفِى نَزْعِهِ وَاللَّهُ يَغْفِرُ لَهُ ضَعْفٌ ثُمَّ اسْتَحَالَتْ غَرْبًا فَأَخَذَهَا ابْنُ الْخَطَّابِ فَلَمْ أَرَ عَبْقَرِيًّا مِنَ النَّاسِ يَنْزِعُ نَزْعَ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ حَتَّى ضَرَبَ النَّاسُ بِعَطَنٍ
"Pada saat aku tidur, aku melihat (dalam mimpi) sebuah sumur yang ada timbanya. Aku pun menarik timba itu maasyaallah, kemudian diambil oleh Ibnu Abi Quhaafah (Abu Bakr), yang menarik setimba atau dua timba. Dalam penarikan Abu Bakr itu ada kelemahan. ALLAH mengampuninya. Kemudian berubah menjadi timba yang lebih besar. Diambil oleh Ibnul Khaththab (Umar). Aku tidak pernah melihat tarikan yang lebih kuat sebagaimana tarikan Umar bin al-Khaththab hingga manusia bisa mengambil manfaat air itu di kandang-kandang (unta)."
[H.R Muslim]


Para Ulama menjelaskan bahwa di dalam hadits ini terdapat isyarat khalifah pengganti Nabi sepeninggal beliau. Abu Bakr disebutkan tarikannya lemah, bukan menunjukkan kesalahan atau dosa beliau. Namun kerana kondisi waktu itu yang banyak hambatan kerana banyaknya orang yang murtad sehingga menghambat pengembangan kekuasaan wilayah kaum Muslimin dan juga masa kepemimpinan Abu Bakr yang sebentar, sesuai yang ditakdirkan ALLAH. Sedangkan di masa Umar bin al-Khaththab lebih lama. Wilayah baru kaum Muslimin yang dibuka juga semakin banyak.

Hasil tarikan timba yang dilakukan Umar memberikan manfaat yang banyak, sehingga manusia tidak hanya meminum air itu untuk dirinya sendiri tapi juga untuk binatang ternak (unta-unta) mereka.
[disarikan dari beberapa syarh Sahih al-Bukhari dan Sahih Muslim]

ALLAH TELAH MERIDHAI ABU BAKR...

Ya ALLAH, tanamkan dan kuatkan kecintaan kami kepada Abu Bakr as-Shiddiq radhiyallahu'anhu yang dengannya semakin mendekatkan kami dengan orang-orang yang ENGKAU cintai di surga-MU....


...insyaa-ALLAH akan bersambung (Umar bin Al-Khaththab radhiyallahu'anhu)
(Siri bahasa Malaysia. Juga terdapat di dalam bahasa Indonesia terbitan AtTuqa.)
🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃
Ikhwah Salafy Malaysia
📻 https://t.me/radiomuslimmy
#SirahAbuBakr13

Friday 5 July 2019

012.Kisah 10 Sahabat Pemetik Janji Syurga

••{ Bismillahirrahmanirrahim }••
SIRAH SAHABAT
KISAH 10 SAHABAT PEMETIK JANJI SYURGA
✒ Al-Ustadz Abu Utsman Kharisman Hafizhahullah
ABU BAKR ASH-SHIDDIQ RADHIYALLAHU'ANHU
bahagian 1⃣2⃣
Dimulainya Proses Penyusunan Mushaf di Masa Beliau


Pada zaman Abu Bakar ash-Shiddiq dimulailah penyusunan mushaf. Hal itu terjadi pada tahun dua belas Hijriyah. Penyebabnya adalah kerana pada perang Yamamah banyak dari kalangan Al-Qurra' yang terbunuh, di antaranya Salim, mantan hamba sahaya yang dimerdekakan oleh Abu Hudzaifah ; salah seorang yang Rasulullah ﷺ memerintahkan untuk mengambil pelajaran Al-Qur'an darinya.

Maka Abu Bakar radhiyallahu'anhu memerintahkan untuk mengumpulkan Al-Qur'an agar tidak hilang. Dalam kitab Sahih al-Bukhari disebutkan, bahwa Umar bin al-Khaththab mengemukakan pandangan tersebut kepada Abu Bakar radhiyallahu'anhu setelah selesainya perang Yamamah. Abu Bakar tidak mahu melakukannya kerana wara', namun Umar terus-menerus mengemukakan pendapatnya tersebut sampai ALLAH ﷻ membukakan pintu hati Abu Bakar untuk hal itu, dia lalu memanggil Zaid bin Tsabit radhiyallahu'anhu. Di samping Abu Bakar berdiri Umar, Abu Bakar mengatakan kepada Zaid:

"Sesungguhnya engkau adalah seorang yang masih muda dan berakal cerdas, kami tidak meragukanmu, engkau dulu pernah menulis wahyu untuk Rasulullah ﷺ, maka sekarang carilah Al-Qur'an dan kumpulkanlah!" Zaid berkata:
"Maka akupun mencari dan mengumpulkan Al-Qur'an dari pelepah kurma, permukaan batu dan dari hafalan orang-orang. Mushaf tersebut berada di tangan Abu Bakar hingga dia wafat, kemudian dipegang oleh Umar hingga wafatnya dan kemudian di pegang oleh Hafshah puteri Umar radhiyallahu'anhuma."
[Diriwayatkan oleh Bukhari secara panjang lebar]

Kaum Muslimin saat itu seluruhnya sepakat dengan apa yang dilakukan oleh Abu Bakar, mereka menganggap perbuatannya itu sebagai nilai positif dan keutamaan bagi Abu Bakar, sampai Ali bin Abi Thalib radhiyallahu'anhu mengatakan:
"Orang yang paling besar pahalanya pada mushaf Al-Qur'an adalah Abu Bakar, semoga ALLAH ﷻ memberi rahmat kepada Abu Bakar kerana, dialah orang yang pertama kali mengumpulkan Kitab ALLAH ﷻ."
[Ushul fit Tafsir karya Syaikh Muhammad bin Solih al-Utsaimin]

Pernyataan Ali bahwa Abu Bakr adalah yang paling besar pahalanya terkait penyusunan mushaf (kerana beliau yang memulainya), adalah:

أَعْظَمُ النَّاسِ فِي الْمَصَاحِفِ أَجْراً أَبُوْ بَكْرٍ - رَحْمَةُ اللهِ عَلَى أَبِي بَكْرٍ - وَهُوَ أَوَّلُ مَنْ جَمَعَ كِتَابَ اللهِ
"Manusia yang paling besar pahalanya terkait mushaf Al-Qur'an adalah Abu Bakr. Semoga ALLAH merahmati Abu Bakr. Beliau adalah orang pertama yang mengumpulkan Kitab ALLAH ﷻ."
[H.R Ibnu Abi Dawud dalam al-Masohif dinyatakan sanadnya hasan oleh Ibnu Hajar dalam Fathul Bari)]

Penyusunan Mushaf itu Nantinya Disempurnakan di Masa Utsman bin Affan.
Perbezaan antara pengumpulan yang dilakukan Utsman dan pengumpulan yang dilakukan Abu Bakar radhiyallahu'anhuma adalah:
Tujuan dari pengumpulan Al-Qur'an di zaman Abu Bakar adalah menuliskan dan mengumpulkan keseluruhan ayat-ayat Al-Qur'an dalam satu mushaf agar tidak tercecer dan tidak hilang tanpa mengharuskan kaum muslimin untuk bersatu pada satu mushaf; hal itu dikeranakan belum terlihat pengaruh dari perbezaan dialek bacaan yang mengharuskan mereka untuk bersatu pada satu mushaf Al-Qur'an saja. Sedangkan tujuan dari pengumpulan Al-Qur'an di zaman Utsman radhiyallahu'anhu adalah:

Mengumpulkan dan menuliskan Al-Qur'an dalam satu mushaf dengan satu dialek bacaan dan membawa kaum muslimin untuk bersatu pada satu mushaf Al-Qur'an kerana timbulnya pengaruh yang mengkhuatirkan pada perbezaan dialek bacaan Al-Qur’an.
[Ushul fit Tafsir karya Syaikh Muhammad bin Solih al-Utsaimin]


...insyaa-ALLAH akan bersambung
(Siri bahasa Malaysia. Juga terdapat di dalam bahasa Indonesia terbitan AtTuqa.)
🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃
Ikhwah Salafy Malaysia
📻 https://t.me/radiomuslimmy
#SirahAbuBakr12

Friday 28 June 2019

011.Kisah 10 Sahabat Pemetik Janji Syurga

••{ Bismillahirrahmanirrahim }••
SIRAH SAHABAT
KISAH 10 SAHABAT PEMETIK JANJI SYURGA
✒ Al-Ustadz Abu Utsman Kharisman Hafizhahullah
ABU BAKR ASH-SHIDDIQ RADHIYALLAHU'ANHU
bahagian 1⃣1⃣

Jumlah Hadits yang Diriwayatkan oleh Abu Bakr


Beliau meriwayatkan hadits dari Rasulullah ﷺ sebanyak 142 hadits. Hadits yang disepakati oleh al-Bukhari dan Muslim (muttafaqun alaih) sebanyak 6. Al-Imam al-Bukhari meriwayatkan 11 hadits secara tersendiri dalam Sahihnya. Sedangkan al-Imam Muslim meriwayatkan sebanyak 1 hadits.
[Tahdzibul Asmaa’ wal Lughat karya al-Imam an-Nawawi (1/750)]

Apa Sebab Jumlah Periwayatan Hadits Beliau Tergolong Sedikit
(jika dibandingkan para Sahabat yang banyak meriwayatkan hadits)?
Para Ulama' menjelaskan beberapa penyebab, di antaranya:
1⃣ Kesibukan beliau sebagai khalifah. Masa kekhalifahan beliau pun tergolong singkat. Hanya 2 tahun ditambah beberapa bulan.
[al-Mati'ul Anwar al-Kasyifah karya al-Mu'allimi al-Yamaniy]

2⃣ Beliau meninggal terlebih dahulu sebelum masa-masa mulai tersebarnya riwayat hadits saat para Tabiin mulai banyak yang memiliki perhatian secara khusus terhadap pengumpulan dan hafalan riwayat hadits.
[Tahdzibul Asma' wal Lughot karya an-Nawawi (1/750)]



Khalifah Terbaik Pengganti Rasulullah ﷺ

Beliau adalah pengganti Nabi yang paling tepat. Berbagai-bagai kebijakan taktik dan strategi terbukti memberikan hasil yang gilang-gemilang.

Ali bin Abi Thalib radhiyallahu'anhu mengakui bahwa terpilihnya Abu Bakr sebagai khalifah sepeninggal Rasulullah ﷺ adalah anugerah ALLAH ﷻ dan ALLAH ﷻ menghendaki yang terbaik untuk kaum muslimin. Pada saat ada orang yang bertanya kepada beliau: Mengapa anda (wahai Ali) tidak menunjuk seseorang sebagai pengganti anda? Ali menyatakan:

مَا اسْتَخْلَفَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ  فَأَسْتَخْلِفُ ، وَلَكِنْ إِنْ يُرِدِ اللَّهُ بِالنَّاسِ خَيْرًا فَسَيَجْمَعُهُمْ بَعْدِي عَلَى خَيْرِهِمْ كَمَا جَمَعَهُمْ بَعْدَ نَبِيِّهِمْ عَلَى خَيْرِهِمْ
"Rasulullah ﷺ tidaklah menunjuk pengganti, lalu mengapa aku menunjuk pengganti? Akan tetapi, jika ALLAH menginginkan kebaikan untuk manusia, nescaya ALLAH akan mengumpulkan mereka di bawah kepemimpinan orang terbaik di antara mereka sepeninggalku sebagaimana ALLAH telah mengumpulkan manusia di bawah kepemimpinan orang terbaik di antara mereka sepeninggal Nabi mereka.
[H.R al-Hakim, disahihkan al-Baihaqi dalam Dalailun Nubuwah]

Sebelum wafat, Nabi telah memerintahkan Usamah memimpin pasukan perang berangkat menuju Syam melawan Romawi. Pasukan itu telah bersiap-siaga di daerah al-Jurf (sekitar 5km dari Madinah ke arah Syam).

Saat Nabi wafat, terjadi kekacauan. Bermunculan orang munafik di Madinah. Sekitar Madinah juga terjadi kemurtadan. Stabiliti keamanan wilayah Madinah terancam. Sebahagian pihak menganjurkan Abu Bakr agar menunda keberangkatan pasukan yang dipimpin Usamah tersebut dengan alasan khuatir ada serangan ke Madinah dari musuh Islam. Pasukan Usamah memang berjumlah besar bahkan berisi majoriti Sahabat Nabi. Sebahagian mengusulkan agar pimpinan pasukan diganti, jangan Usamah yang berusia belia.

Namun Abu Bakr as-Shiddiq memerintahkan pasukan ini tetap berangkat di bawah kepemimpinan Usamah menjalankan misinya yang telah diperintahkan Nabi ﷺ. Abu Bakr menyatakan:

وَاللَّهِ لَا أَحُلُّ عُقْدَةً عَقَدَهَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، وَلَوْ أَنَّ الطَّيْرَ تَخْطَفُنَا ، وَالسِّبَاعَ مِنْ حَوْلِ الْمَدِينَةِ ، وَلَوْ أَنَّ الْكِلَابَ جَرَّتْ بِأَرْجُلِ أُمَّهَاتِ الْمُؤْمِنِينَ ، لَأُجَهِّزَنَّ جَيْشَ أُسَامَةَ
"Demi ALLAH, aku tidak akan melepas ikatan yang telah diikat oleh Rasulullah ﷺ. Kalau seandainya burung dan binatang (buas) menyambar kami dari sekitar Madinah dan kalau seandainya anjing-anjing menarik kaki-kaki ibu-ibu kaum beriman, aku akan tetap mengutus berangkat pasukan Usamah."
[al-Bidayah wan Nihayah karya Ibnu Katsir (6/335)]

Keputusan Abu Bakr radhiyallahu'anhu ini benar-benar memberikan kemaslahatan yang besar. Pasukan besar yang dipimpin Usamah tersebut melewati sebahagian wilayah orang-orang Arab. Orang-orang yang melihat pasukan Muslim masih jitu meski Nabi telah wafat, mereka ketakutan dan tidak sedikit yang mengurungkan niat untuk murtad. Pasukan Usamah pun pulang kembali ke Madinah (setelah 40 atau 70 hari) dengan menyelesaikan misi dan membawa harta rampasan perang.


Peranan Besar Kepemimpinan Abu Bakr Terlihat dalam Memerangi Orang-orang Murtad dan yang Menahan Hartanya kerana Tidak Mahu Mengeluarkan Zakat.
Abu Bakr radhiyallahu'anhu sangat kuat prinsipnya untuk memerangi orang-orang yang tidak mau membayar zakat itu. Meskipun Umar mendebatnya. Namun, hujjah yang disampaikan Abu Bakr sangat kuat hingga Umar sendiri mengakui bahwa pendapat Abu Bakrlah yang benar.

لَمَّا تُوُفِّيَ النَّبِيُّ ﷺ  َاسْتُخْلِفَ أَبُو بَكْرٍ وَكَفَرَ مَنْ كَفَرَ مِنْ الْعَرَبِ قَالَ عُمَرُ يَا أَبَا بَكْرٍ كَيْفَ تُقَاتِلُ النَّاسَ وَقَدْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ  أُمِرْتُ أَنْ أُقَاتِلَ النَّاسَ حَتَّى يَقُولُوا لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ فَمَنْ قَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ فَقَدْ عَصَمَ مِنِّي مَالَهُ وَنَفْسَهُ إِلَّا بِحَقِّهِ وَحِسَابُهُ عَلَى اللَّهِ قَالَ أَبُو بَكْرٍ وَاللَّهِ لَأُقَاتِلَنَّ مَنْ فَرَّقَ بَيْنَ الصَّلَاةِ وَالزَّكَاةِ فَإِنَّ الزَّكَاةَ حَقُّ الْمَالِ وَاللَّهِ لَوْ مَنَعُونِي عَنَاقًا كَانُوا يُؤَدُّونَهَا إِلَى رَسُولِ اللَّهِ ﷺ لَقَاتَلْتُهُمْ عَلَى مَنْعِهَا قَالَ عُمَرُ فَوَاللَّهِ مَا هُوَ إِلَّا أَنْ رَأَيْتُ أَنْ قَدْ شَرَحَ اللَّهُ صَدْرَ أَبِي بَكْرٍ لِلْقِتَالِ فَعَرَفْتُ أَنَّهُ الْحَق
_Ketika Nabi ﷺ meninggal dunia, Abu Bakr menjadi khalifah. Sebagian bangsa Arab ada yang menjadi kafir. (Ada juga yang tidak mahu membayar zakat). Umar berkata:_
"Wahai Abu Bakr, bagaimana anda mahu memerangi manusia yang Rasulullah ﷺ telah bersabda:"
"Aku diperintah untuk memerangi manusia hingga mereka mengucapkan Laa Ilaaha Illallah. Barangsiapa yang mengucapkan Laa Ilaaha Illallah, maka ia tela terjaga dariku darah dan jiwanya kecuali dengan haknya. Sedangkan perhitungannya ada pada ALLAH." Abu Bakr berkata:
"Demi ALLAH, aku benar-benar akan memerangi orang yang memisahkan antara solat dengan zakat (mahu solat tapi tidak mahu berzakat, pent). Kerana sesungguhnya zakat itu adalah hak harta. Demi ALLAH, seandainya mereka tidak mau memberikan kepadaku anak kambing betina yang dulu mereka serahkan kepada Rasulullah ﷺ, nescaya aku akan perangi mereka kerana tidak mahu memberikannya." Umar berkata:
"Demi ALLAH, tidaklah itu terjadi hingga kemudian aku menyedari bahwa ALLAH telah melapangkan dada Abu Bakr untuk memerangi (mereka). Aku pun baru menyadari bahawa itulah yang benar."
[H.R al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah]


Benarnya Sikap Abu Bakr ash-Shiddiq sebagaimana firman ALLAH ﷻ:

فَإِنْ تَابُوا وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَآَتَوُا الزَّكَاةَ فَخَلُّوا سَبِيلَهُمْ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ
"Jika mereka bertaubat, menegakkan solat dan menunaikan zakat, biarkanlah mereka (kerana mereka saudara kalian). Sesungguhnya ALLAH Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
[Q.S At-Taubah ayat 5]
[al-Bidayah wan Nihayah karya Ibnu Katsir (6/343)]

Ali bin al-Madini rahimahullah menyatakan:

إِنَّ اللهَ أَعَزَّ هَذَا الدِّيْنَ بِرَجُلَيْنِ لَيْسَ لَهُمَا ثَالِثٌ أَبُوْ بَكْرٍ الصِّدِّيْقِ يَوْمَ الرِّدَّةِ وَأَحْمَدُ بْنُ حَنْبَل يَوْمَ الْمِحْنَةِ
Sesungguhnya ALLAH memuliakan agama ini dengan 2 orang lelaki. Tidak ada lagi yang ketiga. Iaitu Abu Bakr as-Shiddiq pada hari (bermunculannya) kemurtadan dan Ahmad bin Hanbal pada hari ujian(tersebarnya pemikiran al-Quran adalah makhluk, pent).
[H.R al-Khatib al-Baghdadi dalam Tarikh Baghdad dan Ibnu Asaakir dalam Tarikh Dimasyq]


...insyaa-ALLAH akan bersambung
(Siri bahasa Malaysia. Juga terdapat di dalam bahasa Indonesia terbitan AtTuqa.)
🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃
Ikhwah Salafy Malaysia
📚 https://t.me/IkhwahSalafyMalaysia
📻 https://t.me/radiomuslimmy

Friday 21 June 2019

010.Kisah 10 Sahabat Pemetik Janji Syurga

••{ Bismillahirrahmanirrahim }••
SIRAH SAHABAT
KISAH 10 SAHABAT PEMETIK JANJI SYURGA
✒ Al-Ustadz Abu Utsman Kharisman Hafizhahullah
ABU BAKR ASH-SHIDDIQ RADHIYALLAHU'ANHU
bahagian 🔟

Imam Pengganti Rasul Saat Sakit

Menjelang meninggal dunia, Nabi sakit keras. Beliau tidak mampu untuk memimpin solat berjamaah. Beliau pengsan, kemudian siuman, melakukan mandi, kemudian pengsan lagi. Saat siuman, beliau akan mandi, pengsan lagi. Demikian berlangsung 3 kali. Hingga Nabi menyuruh agar Abu Bakr menjadi imam solat.

Ketika Nabi menyuruh agar Abu Bakr menjadi imam solat yang menggantikan beliau, Aisyah radhiyallahu'anha berusaha menyarankan agar orang lain saja. Aisyah beralasan kerana Abu Bakr mudah menangis jika membaca ayat-ayat Al-Qur'an. Nabi ﷺ marah dan tetap meminta agar Abu Bakr menjadi imam.

مُرُوا أَبَا بَكْرٍ فَلْيُصَلِّ بِالنَّاسِ
"Perintahkanlah Abu Bakr untuk mengimami solat manusia."
[H.R al-Bukhari dan Muslim]

Sebahagian ulama' menjelaskan bahwa Abu Bakr mengimami manusia sebanyak 17 kali dan ada juga yang berpendapat 20 kali, selama Nabi masih hidup. Saat Abu Bakr radhiyallahu'anhu memberikan kebebasan kepada manusia siapa yang mahu membaiat atau tidak, Ali radhiyallahu'anhu menyatakan:

قَدَّمَكَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تُصَلِّي بِالنَّاسِ فَمَنْ ذَا يُؤَخِّرُكَ
"Rasulullah ﷺ sendiri yang telah menjadikan anda memimpin solat di depan. Siapakah yang layak untuk memundurkan anda?."
[H.R Ahmad dalam Fadhailus Sohabah, al-Ajurri dalam asy-Syariah]

Itu adalah pernyataan dari Ali bahwa Abu Bakr adalah manusia yang paling layak menjadi khalifah sepeninggal Nabi ﷺ.


Kokoh Setegar Karang Saat Rasulullah Meninggal

Abu Bakr sangat dekat dengan Nabi. Sebagai Sahabat terdekat, tentunya saat Nabi meninggal beliau layak menjadi orang yang paling bersedih. Tentunya kesedihan beliau adalah yang terbesar dibandingkan manusia lain. Namun beliau orang yang paling kuat keimanannya kepada ALLAH ﷻ.

Saat Nabi meninggal di rumah puterinya, Aisyah radhiyallahu'anha, Abu Bakr baru tiba dari kediamannya. Abu Bakr sangat bersedih, mengecup kening Nabi yang telah wafat, dan berkata:

بِأَبِي أَنْتَ يَا نَبِيَّ اللَّهِ لَا يَجْمَعُ اللَّهُ عَلَيْكَ مَوْتَتَيْنِ أَمَّا الْمَوْتَةُ الَّتِي كُتِبَتْ عَلَيْكَ فَقَدْ مُتَّهَا
"Aku tebus engkau dengan ayah dan ibuku. Wahai Nabiyullah, ALLAH tidak akan mengumpulkan untukmu dua kematian. Adapun kematian yang telah ditetapkan kepadamu telah terjadi."
[H.R al-Bukhari]
Abu Bakr juga menyatakan:

طِبْتَ حَيًّا وَمَيِّتًا
"Anda (wahai Rasul) demikian bagus; bersih; suci baik saat hidup mahupun meninggal."
[H.R al-Bukhari]

Kegoncangan dahsyat melanda para Sahabat. Antara ragu apakah Rasul benar-benar meninggal, dengan kecemasan luar biasa jangan-jangan itu benar terjadi. Umar bin al-Khaththab sangat gelisah. Namun tidak tergambar dalam benak Umar bahwa Nabi telah meninggal dunia. Bahkan Umar mengancam akan memotong tangan dan kaki orang yang mengatakan bahwa Nabi telah meninggal dunia. Umar hanya menyangka bahawa Nabi pengsan sahaja.

Melihat suasana yang demikian mencekam, Abu Bakr bertindak menenangkan masyarakat. Mengingatkan akan ayat-ayat ALLAH ﷻ. Abu Bakr radhiyallahu'anhu berkhutbah:

مَنْ كَانَ يَعْبُدُ مُحَمَّدًا صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَإِنَّ مُحَمَّدًا قَدْ مَاتَ وَمَنْ كَانَ يَعْبُدُ اللَّهَ فَإِنَّ اللَّهَ حَيٌّ لَا يَمُوتُ
"Barangsiapa yang menyembah Muhammad ﷺ, sesungguhnya Muhammad telah meninggal. Barangsiapa yang menyembah ALLAH, sesungguhnya ALLAH adalah yang Maha Hidup tidak akan mati."
Kemudian Abu Bakr membaca ayat:

إِنَّكَ مَيِّتٌ وَإِنَّهُمْ مَيِّتُونَ
"Sesungguhnya engkau akan mati dan sesungguhnya mereka akan mati."
[Q.S Az-Zumar ayat 30]

وَمَا مُحَمَّدٌ إِلَّا رَسُولٌ قَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلِهِ الرُّسُلُ أَفَإِنْ مَاتَ أَوْ قُتِلَ انْقَلَبْتُمْ عَلَى أَعْقَابِكُمْ وَمَنْ يَنْقَلِبْ عَلَى عَقِبَيْهِ فَلَنْ يَضُرَّ اللَّهَ شَيْئًا وَسَيَجْزِي اللَّهُ الشَّاكِرِين
"Dan tidaklah Muhammad kecuali adalah seorang Rasul. Telah berlalu sebelumnya para Rasul yang lain. Apakah jika ia meninggal, atau terbunuh, kalian akan berbalik (murtad)? Barangsiapa yang murtad tidaklah memudharatkan ALLAH sedikitpun. Dan ALLAH akan memberikan balasan (kebaikan) kepada orang-orang yang bersyukur."
[Q.S Ali Imran ayat 144]
[H.R al-Bukhari Aisyah]

Seakan-akan orang-orang belum pernah mendengar ayat itu dibaca sama sekali. Ketika Abu Bakr membacakannya, mereka tersedar. Mereka pun membaca ayat itu setelah Abu Bakr membacakannya.



...insyaa-ALLAH akan bersambung
(Siri bahasa Malaysia. Juga terdapat di dalam bahasa Indonesia terbitan AtTuqa.)
🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃
Ikhwah Salafy Malaysia
📚 https://t.me/IkhwahSalafyMalaysia
📻 https://t.me/radiomuslimmy

009.Kisah 10 Sahabat Pemetik Janji Syurga

••{ Bismillahirrahmanirrahim }••
SIRAH SAHABAT
KISAH 10 SAHABAT PEMETIK JANJI SYURGA
✒ Al-Ustadz Abu Utsman Kharisman Hafizhahullah
ABU BAKR ASH-SHIDDIQ RADHIYALLAHU'ANHU
bahagian 9⃣
Isyarat Rasul Bahwa Abu Bakr Sebagai Pengganti Beliau



عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ جُبَيْرِ بْنِ مُطْعِمٍ عَنْ أَبِيهِ قَالَ أَتَتْ امْرَأَةٌ النَّبِيَّ ﷺَ فَأَمَرَهَا أَنْ تَرْجِعَ إِلَيْهِ قَالَتْ أَرَأَيْتَ إِنْ جِئْتُ وَلَمْ أَجِدْكَ كَأَنَّهَا تَقُولُ الْمَوْتَ قَالَ ﷺ إِنْ لَمْ تَجِدِينِي فَأْتِي أَبَا بَكْرٍ
Dari Muhammad bin Jubair bin Muth'im dari ayahnya (Jubair bin Muth'im) –semoga ALLAH meredhainya- ia berkata:
"Seorang wanita datang menemui Nabi ﷺ kemudian Nabi memerintahkan kepadanya untuk kembali lagi kepada beliau (di lain waktu). Wanita itu berkata:" "Bagaimana pendapat anda jika aku datang tidak dapat menemukan anda?"
Nabi ﷺ  bersabda: "Jika engkau tidak menemukan aku, datanglah kepada Abu Bakr."
(H.R al-Bukhari)

Nabi ﷺ pernah hendak menuliskan wasiat kepada Abu Bakr menjelang meninggal dunia.

عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ قَالَ لِى رَسُولُ اللَّهِ -ﷺ- فِى مَرَضِهِ « ادْعِى لِى أَبَا بَكْرٍ وَأَخَاكِ حَتَّى أَكْتُبَ كِتَابًا فَإِنِّى أَخَافُ أَنْ يَتَمَنَّى مُتَمَنٍّ وَيَقُولَ قَائِلٌ أَنَا أَوْلَى. وَيَأْبَى اللَّهُ وَالْمُؤْمِنُونَ إِلاَّ أَبَا بَكْرٍ ».
Dari Aisyah –semoga ALLAH meredhainya- ia berkata:
"Rasulullah ﷺ bersabda kepadaku di masa sakit beliau:"
"Panggilkanlah untukku Abu Bakr dan saudara lelakimu hingga aku tuliskan sesuatu. Aku takut ada orang-orang yang berangan-angan dan berkata: Akulah yang paling berhak." Namun ALLAH dan kaum beriman menolak (penyerahan khalifah pada pihak lain) kecuali pada Abu Bakr.
(H.R Muslim)

Selain itu, ditunjuknya Abu Bakr sebagai imam solat pengganti Rasulullah saat sakit adalah indikasi yang sangat kuat.



Paling Berilmu: Paling Faham Isyarat Rasulullah dalam Khutbahnya
Suatu hari Rasulullah ﷺ berkhutbah di hadapan para Sahabat. Nabi ﷺ menyatakan:

"Ada seorang hamba yang ALLAH beri pilihan antara dunia dengan yang ada di sisi ALLAH, kemudian hamba itu memilih yang ada di sisi ALLAH."
Mendengar hal itu, Abu Bakr menangis. Para Sahabat yang lain hairan, mengapa Abu Bakr menangis. Hanya Abu Bakrlah yang memahami bahwa itu isyarat bahwa Nabi akan meninggal. Nabilah hamba yang diberi pilihan antara apakah masih tetap hidup di dunia ataukah memilih berjumpa dengan ALLAH ﷻ.

Nabi ﷺ pun bersabda:

يَا أَبَا بَكْرٍ لَا تَبْكِ إِنَّ أَمَنَّ النَّاسِ عَلَيَّ فِي صُحْبَتِهِ وَمَالِهِ أَبُو بَكْرٍ وَلَوْ كُنْتُ مُتَّخِذًا خَلِيلًا مِنْ أُمَّتِي لَاتَّخَذْتُ أَبَا بَكْرٍ وَلَكِنْ أُخُوَّةُ الْإِسْلَامِ وَمَوَدَّتُه
"Wahai Abu Bakr, janganlah engkau menangis. Sesungguhnya orang yang paling berjasa terhadapku dan yang paling bernilai hartanya dalam membantuku adalah Abu Bakr. Kalau seandainya aku boleh mengangkat seseorang sebagai khalil dari umatku, nescaya aku akan mengangkat Abu Bakr sebagai khalil. Namun, yang tetap tersisa adalah persaudaraan dan kecintaan dalam Islam."
(H.R al-Bukhari dan Muslim dari Abu Sa’id)


...insyaa-ALLAH akan bersambung
(Siri bahasa Malaysia. Juga terdapat di dalam bahasa Indonesia terbitan AtTuqa.)
🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃
Ikhwah Salafy Malaysia
📚 https://t.me/IkhwahSalafyMalaysia
📻 https://t.me/radiomuslimmy

Friday 14 June 2019

008.Kisah 10 Sahabat Pemetik Janji Syurga

••{ Bismillahirrahmanirrahim }••
SIRAH SAHABAT
KISAH 10 SAHABAT PEMETIK JANJI SYURGA
✒ Al-Ustadz Abu Utsman Kharisman Hafizhahullah
ABU BAKR ASH-SHIDDIQ RADHIYALLAHU'ANHU
bahagian 8⃣
Laki-laki yang Paling Dicintai Rasulullah


عَنْ أَبِى عُثْمَانَ أَخْبَرَنِى عَمْرُو بْنُ الْعَاصِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- بَعَثَهُ عَلَى جَيْشِ ذَاتِ السَّلاَسِلِ فَأَتَيْتُهُ فَقُلْتُ أَىُّ النَّاسِ أَحَبُّ إِلَيْكَ قَالَ « عَائِشَةُ ». قُلْتُ مِنَ الرِّجَالِ قَالَ « أَبُوهَا ». قُلْتُ ثُمَّ مَنْ قَالَ « عُمَرُ ». فَعَدَّ رِجَالاً.
"Dari Abu Utsman (ia berkata) telah mengkhabarkan kepadaku 'Amr bin al-'Ash radhiyallahuanhu bahwasanya Rasulullah ﷺ mengutusnya dalam pasukan _Dzatus Salaasil_. Aku pun mendatangi beliau dan berkata: Siapakah manusia yang paling anda cintai? Nabi menyatakan: Aisyah. Aku berkata: Kalau dari kalangan para lelaki? Nabi menyatakan: Ayahnya (Abu Bakr)._ Aku berkata: Kemudian siapa? Nabi bersabda: Umar. Kemudian disebutkan para lelaki (lain)."
(H.R Muslim)



Pendapatnya Tepat Benar Sesuai dengan Nabi saat Perjanjian Hudaibiyyah
Perjanjian Hudaibiyyah terjadi di tahun 6 Hijriyah. Nabi dan para sahabatnya hendak berziarah ke Makkah untuk melaksanakan umrah. Namun para musyrikin Quraisy tidak membiarkan itu terjadi. Setelah melalui beberapa kali pengiriman utusan untuk menyampaikan maksud kedatangan, barulah terjadi perundingan antara Nabi dengan orang-orang Quraisy.

Poin-poin perundingan itu dirasakan oleh sebahagian pihak sebagai hal yang tempang sebelah. Terlalu menguntungkan musyrikin Quraisy. Salah satu yang sempat berfikir demikian adalah Umar bin al-Khaththab radhiyallahu'anhu.
Sampai-sampai Umar mendatangi Rasulullah ﷺ dan berkata:

يَا رَسُولَ اللَّهِ أَلَسْنَا عَلَى حَقٍّ وَهُمْ عَلَى بَاطِلٍ
"Wahai Rasulullah, bukankah kita di atas al-haq dan mereka di atas kebatilan?"
Nabi menjawab: "Ya."
Umar berkata lagi:

أَلَيْسَ قَتْلَانَا فِي الْجَنَّةِ وَقَتْلَاهُمْ فِي النَّارِ
"Bukankah (jika perang dan ada yang terbunuh di antara kita) akan berada di syurga, sedangkan yang terbunuh dari mereka akan di neraka?"
Nabi menjawab: "Ya."
Umar bertanya:

فَفِيمَ نُعْطِي الدَّنِيَّةَ فِي دِينِنَا وَنَرْجِعُ
"Lalu mengapa kita memberikan kehinaan dalam agama kita ini dan harus kembali (ke Madinah tanpa umrah)?"
Nabi ﷺ bersabda:

يَا ابْنَ الْخَطَّابِ إِنِّي رَسُولُ اللَّهِ وَلَنْ يُضَيِّعَنِي اللَّهُ أَبَدًا
"Wahai putra al-Khaththab, sesungguhnya aku adalah Rasulullah, dan ALLAH tidak akan pernah menyia-nyiakan aku selamanya!"

Mendengar hal itu, Umar masih tidak mampu bersabar, hingga mendatangi Abu Bakr ash-Shiddiq dan menyampaikan hal-hal yang telah disampaikan kepada Rasulullah ﷺ. Jawaban Abu Bakr ash-Shiddiq radhiyallahu'anhu adalah sama persis dengan jawaban Nabi ﷺ. Hingga Abu Bakr berkata:

يَا ابْنَ الْخَطَّابِ إِنَّهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَلَنْ يُضَيِّعَهُ اللَّهُ أَبَدًا
"Wahai putra al-Khaththab, sesungguhnya beliau adalah utusan ALLAH dan ALLAH tidak akan pernah menyia-nyiakan beliau selamanya ."
(Muttafaqun alaih: H.R al-Bukhari dan Muslim dari Sahl bin Hunaif)

Setelah perjanjian Hudaibiyyah itu, ALLAH turunkan surat al-Fath.
Abu Bakr ash-Shiddiq tetap kukuh dan mantap keimanannya. Tak tergoyahkan. Ia sangat yakin bahwa Nabi benar-benar menjalankan itu semua sesuai bimbingan wahyu dari ALLAH ﷻ.


...insyaa-ALLAH akan bersambung
(Siri bahasa Malaysia. Juga terdapat di dalam bahasa Indonesia terbitan AtTuqa.)
🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃
Ikhwah Salafy Malaysia
📚 https://t.me/IkhwahSalafyMalaysia
📻 https://t.me/radiomuslimmy