Kaum musyrikin Quraisy sempat berkumpul untuk membicarakan rencana makar terhadap Nabi; apakah menangkap beliau, membunuh atau mengusirnya.
Rencana penyergapan Nabi itu disampaikan oleh Malaikat Jibril melalui wahyu dari ALLAH. Nabi menyuruh Ali untuk menggantikan posisi beliau di rumah, memakai pakaian Nabi dan tidur di tempat tidur Nabi. Sedangkan Nabi sendiri telah keluar rumah sebelumnya. Orang-orang yang hendak menyergap beliau tersalah perhitungan, kerana ternyata yang mereka dapatkan adalah Ali, bukan Nabi ﷺ.
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ فِي قَوْلِهِ { وَإِذْ يَمْكُرُ بِكَ الَّذِينَ كَفَرُوا لِيُثْبِتُوكَ } قَالَ تَشَاوَرَتْ قُرَيْشٌ لَيْلَةً بِمَكَّةَ فَقَالَ بَعْضُهُمْ إِذَا أَصْبَحَ فَأَثْبِتُوهُ بِالْوَثَاقِ يُرِيدُونَ النَّبِيَّ ﷺ وَقَالَ بَعْضُهُمْ بَلْ اقْتُلُوهُ وَقَالَ بَعْضُهُمْ بَلْ أَخْرِجُوهُ *فَأَطْلَعَ اللَّهُ ﷻ نَبِيَّهُ ﷺ عَلَى ذَلِكَ فَبَاتَ عَلِيٌّ عَلَى فِرَاشِ النَّبِيِّ ﷺ تِلْكَ اللَّيْلَةَ وَخَرَجَ النَّبِيُّ ﷺ حَتَّى لَحِقَ بِالْغَارِ وَبَاتَ الْمُشْرِكُونَ يَحْرُسُونَ عَلِيًّا يَحْسَبُونَهُ النَّبِيَّ ﷺ فَلَمَّا أَصْبَحُوا ثَارُوا إِلَيْهِ فَلَمَّا رَأَوْا عَلِيًّا رَدَّ اللَّهُ مَكْرَهُمْ فَقَالُوا أَيْنَ صَاحِبُكَ هَذَا قَالَ لَا أَدْرِي فَاقْتَصُّوا أَثَرَهُ فَلَمَّا بَلَغُوا الْجَبَلَ خُلِّطَ عَلَيْهِمْ فَصَعِدُوا فِي الْجَبَلِ فَمَرُّوا بِالْغَارِ فَرَأَوْا عَلَى بَابِهِ نَسْجَ الْعَنْكَبُوتِ فَقَالُوا لَوْ دَخَلَ هَاهُنَا لَمْ يَكُنْ نَسْجُ الْعَنْكَبُوتِ عَلَى بَابِهِ فَمَكَثَ فِيهِ ثَلَاثَ لَيَالٍ
Dari Ibnu Abbas tentang firman ALLAH ﷻ:
وَإِذْ يَمْكُرُ بِكَ الَّذِينَ كَفَرُوا لِيُثْبِتُوكَ
"...dan ketika orang-orang kafir merencanakan makar untuk menangkapmu..."
[Q.S Al-Anfal 8:30]
(Ibnu Abbas berkata) Orang-orang Quraisy bermusyawarah pada suatu malam di Makkah. Sebahagian mereka berkata: Pagi hari besok, mereka akan menangkap beliau, iaitu Nabi ﷺ. Sebahagian mereka berkata: Sebaiknya, dibunuh saja. Sebagian mereka berkata: Usir saja.
ALLAH ﷻ kemudian memberitahukan rencana itu kepada Nabi-NYA ﷺ. Kemudian Ali menginap tidur di tempat tidur Nabi ﷺ pada malam itu. Nabi ﷺ keluar hingga nanti bertemu di gua. Pada malam harinya kaum musyrikin mengepung (tempat) Ali mengira itu adalah Nabi ﷺ. Ketika pagi harinya mereka mulai bergerak hendak menyergap. Ketika mereka melihat bahawa itu adalah Ali, ALLAH gagalkan makar mereka. Mereka bertanya: Di mana Sahabatmu? Ali mengatakan: Aku tidak tahu. Mereka pun menelusuri jejak beliau. Ketika sampai di gunung, mereka mengelilinginya. Kemudian mereka pun naik ke gunung, melewati gua. Mereka melihat di pintu gua ada sarang labah-labah. Mereka berkata: Kalau seandainya dia (Muhammad) masuk ke sini, tidak mungkin ada sarang labah-labah di pintunya.
Nabi bermalam di dalam gua itu 3 malam.
[H.R Ahmad, dihasankan oleh al-Hafidz Ibnu Hajar al-Asqalani dalam Fathul Bari dan Ibnu Katsir dalam al-Bidayah wan Nihayah]
Salah satu riwayat lain yang disahihkan oleh sebagian ulama' tentang hal itu, di antaranya adalah:
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا : قَالَ : شَرَى عَلِيٌّ نَفْسَهُ وَلَبِسَ ثَوْبَ النَّبِيِّ ﷺ ثُمَّ نَامَ مَكَانَهُ وَكَانَ الْمُشْرِكُوْنَ يَرْمُوْنَ رَسُوْلَ اللهِ ﷺ وَقَدْ كَانَ رَسُوْلُ اللهِ ﷺ أَلْبَسَهُ بُرْدَةً وَكَانَتْ قُرَيْش تُرِيْدُ أَنْ تَقْتُلَ النَّبِيَّ ﷺ فَجَعَلُوْا يَرْمُوْنَ عَلِيًّا وَيَرَوْنَهُ النَّبِيَّ ﷺ وَ قَدْ لَبِسَ بُرْدَةً وَجَعَلَ عَلِيٌّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ يَتَضَوَّرُ فَإِذَا هُوَ عَلِيٌّ فَقَالُوْا : إِنَّكَ لَلَئِيْمٌ إِنَّكَ لَتَتَضَوَّرُ وَكَانَ صَاحِبُكَ لَا يَتَضَوَّرُ وَ لَقَدِ اسْتَنْكَرْنَاهُ مِنْكَ
Dari Ibnu Abbas radhiyallahu'anhuma ia berkata:
Ali mengorbankan dirinya dan memakai pakaian Nabi ﷺ kemudian tidur di tempat tidur Nabi. Dulunya orang-orang musyrik biasa melempari Rasulullah ﷺ. Rasulullah ﷺ memakaian burdah pada Ali. Orang-orang Quraisy waktu itu hendak membunuh Nabi ﷺ. Mereka pun melempari Ali karena menganggap ia adalah Nabi ﷺ. Ali pada waktu itu menggunakan burdah. Ia berlindung dengan burdah itu menutupkan pada kepalanya. Ketika orang-orang musyrik itu melihat dari dekat, ternyata itu adalah Ali. Mereka berkata:
"Celaka engkau. Engkau menutupkan burdah pada kepalamu. Biasanya Sahabatmu itu (Nabi Muhammad) tidaklah menutupkan burdah pada kepalanya. Kami sudah curiga dengan kamu sebelumnya."
[H.R al-Hakim, dinyatakan sahih oleh adz-Dzahabi]
Dalam riwayat Ahmad, disebutkan bahawa Abu Bakar sebelumnya masuk ke tempat itu dan mengira itu adalah Nabi. Kemudian Ali menyampaikan bahawa Nabi menunggu Abu Bakar di dekat sumur Maimun. Kemudian Abu Bakar berangkat ke tempat itu dan bersama Nabi menuju gua Tsur.
فَجَاءَ أَبُو بَكْرٍ وَعَلِيٌّ نَائِمٌ قَالَ وَأَبُو بَكْرٍ يَحْسَبُ أَنَّهُ نَبِيُّ اللَّهِ قَالَ فَقَالَ يَا نَبِيَّ اللَّهِ قَالَ فَقَالَ لَهُ عَلِيٌّ إِنَّ نَبِيَّ اللَّهِ ﷺ قَدْ انْطَلَقَ نَحْوَ بِئْرِ مَيْمُونٍ فَأَدْرِكْهُ قَالَ فَانْطَلَقَ أَبُو بَكْرٍ فَدَخَلَ مَعَهُ الْغَار
Abu Bakar datang saat Ali tidur. Abu Bakar mengira yang tidur itu adalah Nabiyullah. Abu Bakar berkata:
"Wahai Nabi ALLAH." Kemudian Ali berkata: "Sesungguhnya Nabi ALLAH ﷺ telah pergi ke arah sumur Maimun. Pergilah menyusul beliau." Maka Abu Bakar pergi dan memasuki gua bersama Nabi.
[H.R Ahmad dari Ibnu Abbas, dinyatakan sanadnya sahih oleh Syaikh Ahmad Syakir]
