Friday 12 July 2019

013.Kisah 10 Sahabat Pemetik Janji Syurga

••{ Bismillahirrahmanirrahim }••
SIRAH SAHABAT
KISAH 10 SAHABAT PEMETIK JANJI SYURGA
✒ Al-Ustadz Abu Utsman Kharisman Hafizhahullah
ABU BAKR ASH-SHIDDIQ RADHIYALLAHU'ANHU
bahagian 1⃣3⃣ (AKHIR)
Meninggalnya Abu Bakr


Masa kekhalifahan Abu Bakr adalah 2 tahun 4 bulan. Beliau meninggal di Jumadil Akhir tahun 13 Hijriyah. Masa kekhalifahan Abu Bakr terhitung singkat. Namun banyak keberkahan. Singkatnya masa kekhalifahan Abu Bakr tersebut telah ada isyaratnya dalam mimpi Nabi sebelumnya. Abu Bakr hanya menarik sedikit timba.

بَيْنَا أَنَا نَائِمٌ رَأَيْتُنِى عَلَى قَلِيبٍ عَلَيْهَا دَلْوٌ فَنَزَعْتُ مِنْهَا مَا شَاءَ اللَّهُ ثُمَّ أَخَذَهَا ابْنُ أَبِى قُحَافَةَ فَنَزَعَ بِهَا ذَنُوبًا أَوْ ذَنُوبَيْنِ وَفِى نَزْعِهِ وَاللَّهُ يَغْفِرُ لَهُ ضَعْفٌ ثُمَّ اسْتَحَالَتْ غَرْبًا فَأَخَذَهَا ابْنُ الْخَطَّابِ فَلَمْ أَرَ عَبْقَرِيًّا مِنَ النَّاسِ يَنْزِعُ نَزْعَ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ حَتَّى ضَرَبَ النَّاسُ بِعَطَنٍ
"Pada saat aku tidur, aku melihat (dalam mimpi) sebuah sumur yang ada timbanya. Aku pun menarik timba itu maasyaallah, kemudian diambil oleh Ibnu Abi Quhaafah (Abu Bakr), yang menarik setimba atau dua timba. Dalam penarikan Abu Bakr itu ada kelemahan. ALLAH mengampuninya. Kemudian berubah menjadi timba yang lebih besar. Diambil oleh Ibnul Khaththab (Umar). Aku tidak pernah melihat tarikan yang lebih kuat sebagaimana tarikan Umar bin al-Khaththab hingga manusia bisa mengambil manfaat air itu di kandang-kandang (unta)."
[H.R Muslim]


Para Ulama menjelaskan bahwa di dalam hadits ini terdapat isyarat khalifah pengganti Nabi sepeninggal beliau. Abu Bakr disebutkan tarikannya lemah, bukan menunjukkan kesalahan atau dosa beliau. Namun kerana kondisi waktu itu yang banyak hambatan kerana banyaknya orang yang murtad sehingga menghambat pengembangan kekuasaan wilayah kaum Muslimin dan juga masa kepemimpinan Abu Bakr yang sebentar, sesuai yang ditakdirkan ALLAH. Sedangkan di masa Umar bin al-Khaththab lebih lama. Wilayah baru kaum Muslimin yang dibuka juga semakin banyak.

Hasil tarikan timba yang dilakukan Umar memberikan manfaat yang banyak, sehingga manusia tidak hanya meminum air itu untuk dirinya sendiri tapi juga untuk binatang ternak (unta-unta) mereka.
[disarikan dari beberapa syarh Sahih al-Bukhari dan Sahih Muslim]

ALLAH TELAH MERIDHAI ABU BAKR...

Ya ALLAH, tanamkan dan kuatkan kecintaan kami kepada Abu Bakr as-Shiddiq radhiyallahu'anhu yang dengannya semakin mendekatkan kami dengan orang-orang yang ENGKAU cintai di surga-MU....


...insyaa-ALLAH akan bersambung (Umar bin Al-Khaththab radhiyallahu'anhu)
(Siri bahasa Malaysia. Juga terdapat di dalam bahasa Indonesia terbitan AtTuqa.)
🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃
Ikhwah Salafy Malaysia
📻 https://t.me/radiomuslimmy
#SirahAbuBakr13

Friday 5 July 2019

012.Kisah 10 Sahabat Pemetik Janji Syurga

••{ Bismillahirrahmanirrahim }••
SIRAH SAHABAT
KISAH 10 SAHABAT PEMETIK JANJI SYURGA
✒ Al-Ustadz Abu Utsman Kharisman Hafizhahullah
ABU BAKR ASH-SHIDDIQ RADHIYALLAHU'ANHU
bahagian 1⃣2⃣
Dimulainya Proses Penyusunan Mushaf di Masa Beliau


Pada zaman Abu Bakar ash-Shiddiq dimulailah penyusunan mushaf. Hal itu terjadi pada tahun dua belas Hijriyah. Penyebabnya adalah kerana pada perang Yamamah banyak dari kalangan Al-Qurra' yang terbunuh, di antaranya Salim, mantan hamba sahaya yang dimerdekakan oleh Abu Hudzaifah ; salah seorang yang Rasulullah ﷺ memerintahkan untuk mengambil pelajaran Al-Qur'an darinya.

Maka Abu Bakar radhiyallahu'anhu memerintahkan untuk mengumpulkan Al-Qur'an agar tidak hilang. Dalam kitab Sahih al-Bukhari disebutkan, bahwa Umar bin al-Khaththab mengemukakan pandangan tersebut kepada Abu Bakar radhiyallahu'anhu setelah selesainya perang Yamamah. Abu Bakar tidak mahu melakukannya kerana wara', namun Umar terus-menerus mengemukakan pendapatnya tersebut sampai ALLAH ﷻ membukakan pintu hati Abu Bakar untuk hal itu, dia lalu memanggil Zaid bin Tsabit radhiyallahu'anhu. Di samping Abu Bakar berdiri Umar, Abu Bakar mengatakan kepada Zaid:

"Sesungguhnya engkau adalah seorang yang masih muda dan berakal cerdas, kami tidak meragukanmu, engkau dulu pernah menulis wahyu untuk Rasulullah ﷺ, maka sekarang carilah Al-Qur'an dan kumpulkanlah!" Zaid berkata:
"Maka akupun mencari dan mengumpulkan Al-Qur'an dari pelepah kurma, permukaan batu dan dari hafalan orang-orang. Mushaf tersebut berada di tangan Abu Bakar hingga dia wafat, kemudian dipegang oleh Umar hingga wafatnya dan kemudian di pegang oleh Hafshah puteri Umar radhiyallahu'anhuma."
[Diriwayatkan oleh Bukhari secara panjang lebar]

Kaum Muslimin saat itu seluruhnya sepakat dengan apa yang dilakukan oleh Abu Bakar, mereka menganggap perbuatannya itu sebagai nilai positif dan keutamaan bagi Abu Bakar, sampai Ali bin Abi Thalib radhiyallahu'anhu mengatakan:
"Orang yang paling besar pahalanya pada mushaf Al-Qur'an adalah Abu Bakar, semoga ALLAH ﷻ memberi rahmat kepada Abu Bakar kerana, dialah orang yang pertama kali mengumpulkan Kitab ALLAH ﷻ."
[Ushul fit Tafsir karya Syaikh Muhammad bin Solih al-Utsaimin]

Pernyataan Ali bahwa Abu Bakr adalah yang paling besar pahalanya terkait penyusunan mushaf (kerana beliau yang memulainya), adalah:

أَعْظَمُ النَّاسِ فِي الْمَصَاحِفِ أَجْراً أَبُوْ بَكْرٍ - رَحْمَةُ اللهِ عَلَى أَبِي بَكْرٍ - وَهُوَ أَوَّلُ مَنْ جَمَعَ كِتَابَ اللهِ
"Manusia yang paling besar pahalanya terkait mushaf Al-Qur'an adalah Abu Bakr. Semoga ALLAH merahmati Abu Bakr. Beliau adalah orang pertama yang mengumpulkan Kitab ALLAH ﷻ."
[H.R Ibnu Abi Dawud dalam al-Masohif dinyatakan sanadnya hasan oleh Ibnu Hajar dalam Fathul Bari)]

Penyusunan Mushaf itu Nantinya Disempurnakan di Masa Utsman bin Affan.
Perbezaan antara pengumpulan yang dilakukan Utsman dan pengumpulan yang dilakukan Abu Bakar radhiyallahu'anhuma adalah:
Tujuan dari pengumpulan Al-Qur'an di zaman Abu Bakar adalah menuliskan dan mengumpulkan keseluruhan ayat-ayat Al-Qur'an dalam satu mushaf agar tidak tercecer dan tidak hilang tanpa mengharuskan kaum muslimin untuk bersatu pada satu mushaf; hal itu dikeranakan belum terlihat pengaruh dari perbezaan dialek bacaan yang mengharuskan mereka untuk bersatu pada satu mushaf Al-Qur'an saja. Sedangkan tujuan dari pengumpulan Al-Qur'an di zaman Utsman radhiyallahu'anhu adalah:

Mengumpulkan dan menuliskan Al-Qur'an dalam satu mushaf dengan satu dialek bacaan dan membawa kaum muslimin untuk bersatu pada satu mushaf Al-Qur'an kerana timbulnya pengaruh yang mengkhuatirkan pada perbezaan dialek bacaan Al-Qur’an.
[Ushul fit Tafsir karya Syaikh Muhammad bin Solih al-Utsaimin]


...insyaa-ALLAH akan bersambung
(Siri bahasa Malaysia. Juga terdapat di dalam bahasa Indonesia terbitan AtTuqa.)
🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃
Ikhwah Salafy Malaysia
📻 https://t.me/radiomuslimmy
#SirahAbuBakr12