Friday 21 June 2019

010.Kisah 10 Sahabat Pemetik Janji Syurga

••{ Bismillahirrahmanirrahim }••
SIRAH SAHABAT
KISAH 10 SAHABAT PEMETIK JANJI SYURGA
✒ Al-Ustadz Abu Utsman Kharisman Hafizhahullah
ABU BAKR ASH-SHIDDIQ RADHIYALLAHU'ANHU
bahagian 🔟

Imam Pengganti Rasul Saat Sakit

Menjelang meninggal dunia, Nabi sakit keras. Beliau tidak mampu untuk memimpin solat berjamaah. Beliau pengsan, kemudian siuman, melakukan mandi, kemudian pengsan lagi. Saat siuman, beliau akan mandi, pengsan lagi. Demikian berlangsung 3 kali. Hingga Nabi menyuruh agar Abu Bakr menjadi imam solat.

Ketika Nabi menyuruh agar Abu Bakr menjadi imam solat yang menggantikan beliau, Aisyah radhiyallahu'anha berusaha menyarankan agar orang lain saja. Aisyah beralasan kerana Abu Bakr mudah menangis jika membaca ayat-ayat Al-Qur'an. Nabi ﷺ marah dan tetap meminta agar Abu Bakr menjadi imam.

مُرُوا أَبَا بَكْرٍ فَلْيُصَلِّ بِالنَّاسِ
"Perintahkanlah Abu Bakr untuk mengimami solat manusia."
[H.R al-Bukhari dan Muslim]

Sebahagian ulama' menjelaskan bahwa Abu Bakr mengimami manusia sebanyak 17 kali dan ada juga yang berpendapat 20 kali, selama Nabi masih hidup. Saat Abu Bakr radhiyallahu'anhu memberikan kebebasan kepada manusia siapa yang mahu membaiat atau tidak, Ali radhiyallahu'anhu menyatakan:

قَدَّمَكَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تُصَلِّي بِالنَّاسِ فَمَنْ ذَا يُؤَخِّرُكَ
"Rasulullah ﷺ sendiri yang telah menjadikan anda memimpin solat di depan. Siapakah yang layak untuk memundurkan anda?."
[H.R Ahmad dalam Fadhailus Sohabah, al-Ajurri dalam asy-Syariah]

Itu adalah pernyataan dari Ali bahwa Abu Bakr adalah manusia yang paling layak menjadi khalifah sepeninggal Nabi ﷺ.


Kokoh Setegar Karang Saat Rasulullah Meninggal

Abu Bakr sangat dekat dengan Nabi. Sebagai Sahabat terdekat, tentunya saat Nabi meninggal beliau layak menjadi orang yang paling bersedih. Tentunya kesedihan beliau adalah yang terbesar dibandingkan manusia lain. Namun beliau orang yang paling kuat keimanannya kepada ALLAH ﷻ.

Saat Nabi meninggal di rumah puterinya, Aisyah radhiyallahu'anha, Abu Bakr baru tiba dari kediamannya. Abu Bakr sangat bersedih, mengecup kening Nabi yang telah wafat, dan berkata:

بِأَبِي أَنْتَ يَا نَبِيَّ اللَّهِ لَا يَجْمَعُ اللَّهُ عَلَيْكَ مَوْتَتَيْنِ أَمَّا الْمَوْتَةُ الَّتِي كُتِبَتْ عَلَيْكَ فَقَدْ مُتَّهَا
"Aku tebus engkau dengan ayah dan ibuku. Wahai Nabiyullah, ALLAH tidak akan mengumpulkan untukmu dua kematian. Adapun kematian yang telah ditetapkan kepadamu telah terjadi."
[H.R al-Bukhari]
Abu Bakr juga menyatakan:

طِبْتَ حَيًّا وَمَيِّتًا
"Anda (wahai Rasul) demikian bagus; bersih; suci baik saat hidup mahupun meninggal."
[H.R al-Bukhari]

Kegoncangan dahsyat melanda para Sahabat. Antara ragu apakah Rasul benar-benar meninggal, dengan kecemasan luar biasa jangan-jangan itu benar terjadi. Umar bin al-Khaththab sangat gelisah. Namun tidak tergambar dalam benak Umar bahwa Nabi telah meninggal dunia. Bahkan Umar mengancam akan memotong tangan dan kaki orang yang mengatakan bahwa Nabi telah meninggal dunia. Umar hanya menyangka bahawa Nabi pengsan sahaja.

Melihat suasana yang demikian mencekam, Abu Bakr bertindak menenangkan masyarakat. Mengingatkan akan ayat-ayat ALLAH ﷻ. Abu Bakr radhiyallahu'anhu berkhutbah:

مَنْ كَانَ يَعْبُدُ مُحَمَّدًا صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَإِنَّ مُحَمَّدًا قَدْ مَاتَ وَمَنْ كَانَ يَعْبُدُ اللَّهَ فَإِنَّ اللَّهَ حَيٌّ لَا يَمُوتُ
"Barangsiapa yang menyembah Muhammad ﷺ, sesungguhnya Muhammad telah meninggal. Barangsiapa yang menyembah ALLAH, sesungguhnya ALLAH adalah yang Maha Hidup tidak akan mati."
Kemudian Abu Bakr membaca ayat:

إِنَّكَ مَيِّتٌ وَإِنَّهُمْ مَيِّتُونَ
"Sesungguhnya engkau akan mati dan sesungguhnya mereka akan mati."
[Q.S Az-Zumar ayat 30]

وَمَا مُحَمَّدٌ إِلَّا رَسُولٌ قَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلِهِ الرُّسُلُ أَفَإِنْ مَاتَ أَوْ قُتِلَ انْقَلَبْتُمْ عَلَى أَعْقَابِكُمْ وَمَنْ يَنْقَلِبْ عَلَى عَقِبَيْهِ فَلَنْ يَضُرَّ اللَّهَ شَيْئًا وَسَيَجْزِي اللَّهُ الشَّاكِرِين
"Dan tidaklah Muhammad kecuali adalah seorang Rasul. Telah berlalu sebelumnya para Rasul yang lain. Apakah jika ia meninggal, atau terbunuh, kalian akan berbalik (murtad)? Barangsiapa yang murtad tidaklah memudharatkan ALLAH sedikitpun. Dan ALLAH akan memberikan balasan (kebaikan) kepada orang-orang yang bersyukur."
[Q.S Ali Imran ayat 144]
[H.R al-Bukhari Aisyah]

Seakan-akan orang-orang belum pernah mendengar ayat itu dibaca sama sekali. Ketika Abu Bakr membacakannya, mereka tersedar. Mereka pun membaca ayat itu setelah Abu Bakr membacakannya.



...insyaa-ALLAH akan bersambung
(Siri bahasa Malaysia. Juga terdapat di dalam bahasa Indonesia terbitan AtTuqa.)
🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃
Ikhwah Salafy Malaysia
📚 https://t.me/IkhwahSalafyMalaysia
📻 https://t.me/radiomuslimmy