Friday 14 June 2019

008.Kisah 10 Sahabat Pemetik Janji Syurga

••{ Bismillahirrahmanirrahim }••
SIRAH SAHABAT
KISAH 10 SAHABAT PEMETIK JANJI SYURGA
✒ Al-Ustadz Abu Utsman Kharisman Hafizhahullah
ABU BAKR ASH-SHIDDIQ RADHIYALLAHU'ANHU
bahagian 8⃣
Laki-laki yang Paling Dicintai Rasulullah


عَنْ أَبِى عُثْمَانَ أَخْبَرَنِى عَمْرُو بْنُ الْعَاصِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- بَعَثَهُ عَلَى جَيْشِ ذَاتِ السَّلاَسِلِ فَأَتَيْتُهُ فَقُلْتُ أَىُّ النَّاسِ أَحَبُّ إِلَيْكَ قَالَ « عَائِشَةُ ». قُلْتُ مِنَ الرِّجَالِ قَالَ « أَبُوهَا ». قُلْتُ ثُمَّ مَنْ قَالَ « عُمَرُ ». فَعَدَّ رِجَالاً.
"Dari Abu Utsman (ia berkata) telah mengkhabarkan kepadaku 'Amr bin al-'Ash radhiyallahuanhu bahwasanya Rasulullah ﷺ mengutusnya dalam pasukan _Dzatus Salaasil_. Aku pun mendatangi beliau dan berkata: Siapakah manusia yang paling anda cintai? Nabi menyatakan: Aisyah. Aku berkata: Kalau dari kalangan para lelaki? Nabi menyatakan: Ayahnya (Abu Bakr)._ Aku berkata: Kemudian siapa? Nabi bersabda: Umar. Kemudian disebutkan para lelaki (lain)."
(H.R Muslim)



Pendapatnya Tepat Benar Sesuai dengan Nabi saat Perjanjian Hudaibiyyah
Perjanjian Hudaibiyyah terjadi di tahun 6 Hijriyah. Nabi dan para sahabatnya hendak berziarah ke Makkah untuk melaksanakan umrah. Namun para musyrikin Quraisy tidak membiarkan itu terjadi. Setelah melalui beberapa kali pengiriman utusan untuk menyampaikan maksud kedatangan, barulah terjadi perundingan antara Nabi dengan orang-orang Quraisy.

Poin-poin perundingan itu dirasakan oleh sebahagian pihak sebagai hal yang tempang sebelah. Terlalu menguntungkan musyrikin Quraisy. Salah satu yang sempat berfikir demikian adalah Umar bin al-Khaththab radhiyallahu'anhu.
Sampai-sampai Umar mendatangi Rasulullah ﷺ dan berkata:

يَا رَسُولَ اللَّهِ أَلَسْنَا عَلَى حَقٍّ وَهُمْ عَلَى بَاطِلٍ
"Wahai Rasulullah, bukankah kita di atas al-haq dan mereka di atas kebatilan?"
Nabi menjawab: "Ya."
Umar berkata lagi:

أَلَيْسَ قَتْلَانَا فِي الْجَنَّةِ وَقَتْلَاهُمْ فِي النَّارِ
"Bukankah (jika perang dan ada yang terbunuh di antara kita) akan berada di syurga, sedangkan yang terbunuh dari mereka akan di neraka?"
Nabi menjawab: "Ya."
Umar bertanya:

فَفِيمَ نُعْطِي الدَّنِيَّةَ فِي دِينِنَا وَنَرْجِعُ
"Lalu mengapa kita memberikan kehinaan dalam agama kita ini dan harus kembali (ke Madinah tanpa umrah)?"
Nabi ﷺ bersabda:

يَا ابْنَ الْخَطَّابِ إِنِّي رَسُولُ اللَّهِ وَلَنْ يُضَيِّعَنِي اللَّهُ أَبَدًا
"Wahai putra al-Khaththab, sesungguhnya aku adalah Rasulullah, dan ALLAH tidak akan pernah menyia-nyiakan aku selamanya!"

Mendengar hal itu, Umar masih tidak mampu bersabar, hingga mendatangi Abu Bakr ash-Shiddiq dan menyampaikan hal-hal yang telah disampaikan kepada Rasulullah ﷺ. Jawaban Abu Bakr ash-Shiddiq radhiyallahu'anhu adalah sama persis dengan jawaban Nabi ﷺ. Hingga Abu Bakr berkata:

يَا ابْنَ الْخَطَّابِ إِنَّهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَلَنْ يُضَيِّعَهُ اللَّهُ أَبَدًا
"Wahai putra al-Khaththab, sesungguhnya beliau adalah utusan ALLAH dan ALLAH tidak akan pernah menyia-nyiakan beliau selamanya ."
(Muttafaqun alaih: H.R al-Bukhari dan Muslim dari Sahl bin Hunaif)

Setelah perjanjian Hudaibiyyah itu, ALLAH turunkan surat al-Fath.
Abu Bakr ash-Shiddiq tetap kukuh dan mantap keimanannya. Tak tergoyahkan. Ia sangat yakin bahwa Nabi benar-benar menjalankan itu semua sesuai bimbingan wahyu dari ALLAH ﷻ.


...insyaa-ALLAH akan bersambung
(Siri bahasa Malaysia. Juga terdapat di dalam bahasa Indonesia terbitan AtTuqa.)
🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃
Ikhwah Salafy Malaysia
📚 https://t.me/IkhwahSalafyMalaysia
📻 https://t.me/radiomuslimmy