Friday 7 June 2019

007.Kisah 10 Sahabat Pemetik Janji Syurga

••{ Bismillahirrahmanirrahim }••
SIRAH SAHABAT
KISAH 10 SAHABAT PEMETIK JANJI SYURGA
✒ Al-Ustadz Abu Utsman Kharisman Hafizhahullah
ABU BAKR ASH-SHIDDIQ RADHIYALLAHU'ANHU
bahagian 7⃣
Karamah Abu Bakr dalam Hidangan Makanan untuk Para Tamunya


Nabi ﷺ pernah bersabda:

مَنْ كَانَ عِنْدَهُ طَعَامُ اثْنَيْنِ فَلْيَذْهَبْ بِثَالِثٍ وَإِنْ أَرْبَعٌ فَخَامِسٌ أَوْ سَادِسٌ
"Barangsiapa yang memiliki makanan untuk 2 orang, ajaklah orang ketiga (untuk makan bersamanya). Barangsiapa yang memiliki makanan untuk 4 orang, ajaklah orang ke-5 atau ke-6...."
(H.R al-Bukhari)

Seketika mendengar hal itu, Abu Bakr mengajak 3 orang agar berkenan makan di rumahnya. Saat itu, Nabi ﷺ sendiri mengajak 10 orang ke rumah beliau.

Abu Bakr mengajak 3 orang agar makan malam di rumahnya. Abu Bakr pun berpesan kepada anaknya Abdurrahman agar menjamu tamu-tamu tersebut dengan baik. Kepada isterinya ia pun berpesan agar menyiapkan makanan dengan baik. Abu Bakr kemudian pergi menuju rumah Nabi sekaligus membantu Nabi dalam menjamu tamu-tamunya. Abu Bakr berada di rumah Nabi sejak sebelum Maghrib, kemudian solat isyak dan masih bersama Nabi selepas solat Isya.

Di rumah Abu Bakr, Abdurrahman sudah berusaha menjamu tamunya dengan baik, mempersilakan mereka menikmati hidangan yang telah tersaji, namun berulangkali para tamu itu menolak jika tuan rumah (Abu Bakr) tidak makan bersama mereka.

Sepulangan dari rumah Nabi, Abu Bakr melihat bahwa para tamu itu belum makan malam. Abu Bakr marah kepada anaknya, Abdurrahman.
Hingga kemudian makan malamlah Abu Bakr bersama para tamunya. Ajaibnya, makanan yang dimakan tidak berkurang. Justeru bertambah.

Ketika Abu Bakr bertanya kepada isterinya untuk memastikan apakah memang kadar yang dihidangkan / dimasak tidak berkurang, isterinya mengatakan:

لَهِيَ الْآنَ أَكْثَرُ مِنْهَا قَبْلَ ذَلِكَ بِثَلَاثِ مَرَّاتٍ
"Sungguh makanan tersebut sekarang lebih banyak 3 kali lipat dari sebelumnya!"
(H.R al-Bukhari)



Pengakuan Umar Bahwasanya Abu Bakr akan Selalu Mengalahkannya dalam Kebaikan

Umar bin al-Khaththab radhiyallahu'anhu pernah sangat gembira ketika mendengar anjuran Nabi untuk bersedekah bertepatan dengan saat beliau memiliki harta. Beliau berangan-angan bahwa itu adalah saat terbaik untuk mengalahkan Abu Bakr dalam kebaikan. Umar mengakui bahawa selama ini ia selalu kalah dari Abu Bakr dalam hal kebaikan.

Umar kemudian menghadap kepada Nabi dengan membawa separuh hartanya. Nabi bertanya:

مَا أَبْقَيْتَ لِأَهْلِكَ
"Apa yang engkau sisakan untuk keluargamu?"

Umar menjawab: "Sejumlah yang sama dengan yang aku bawa ini."
Kemudian ternyata datang Abu Bakr radhiyallahu'anhu membawa seluruh hartanya. Nabi bertanya dengan pertanyaan yang sama kepada Abu Bakr: "Apa yang engkau sisakan untuk keluargamu?"
Abu Bakr menjawab:

أَبْقَيْتُ لَهُمْ اللَّهَ وَرَسُولَهُ
"Aku tinggalkan untuk mereka ALLAH dan Rasul-NYA."
Mendengar hal itu, Umar radhiyallahu'anhu berkata:

لَا أُسَابِقُكَ إِلَى شَيْءٍ أَبَدًا
"Aku tidak akan mampu mengalahkanmu dalam kebaikan apapun selamanya."
(H.R Abu Dawud, at-Tirmidzi)


...insyaa-ALLAH akan bersambung
(Siri bahasa Malaysia. Juga terdapat di dalam bahasa Indonesia terbitan AtTuqa.)
🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃
Ikhwah Salafy Malaysia
📚 https://t.me/IkhwahSalafyMalaysia
📻 https://t.me/radiomuslimmy