Friday 17 May 2019

005.Kisah 10 Sahabat Pemetik Janji Syurga

••{ Bismillahirrahmanirrahim }••
SIRAH SAHABAT
KISAH 10 SAHABAT PEMETIK JANJI SYURGA
✒ Al-Ustadz Abu Utsman Kharisman Hafizhahullah
ABU BAKR ASH-SHIDDIQ RADHIYALLAHU'ANHU
bahagian 5⃣
Teman yang Menyertai Nabi Saat Berhijrah


Beliau menjadi rakan perjalanan Nabi saat berhijrah. Perjalanan yang tidak biasa ditempuhi untuk mengelabui musuh. Bahkan bersembunyi di dalam gua Thur selama 3 malam.

Gua Thur terletak di medan yang sulit ditempuh. Menjauhi arah menuju Madinah. Jika arah menuju Madinah adalah ke utara, perjalanan menuju gua Thur adalah sedikit ke selatan. Musyrikin Quraisy mengadakan sayembara berhadiah bagi yang berjaya menangkap Nabi dan Abu Bakr, disediakan 100 unta.
(al-Bidaayah wan Nihaayah karya Ibnu Katsir(3/23))

Saat berada di dalam gua, Abu Bakr sempat melihat musuh berada di dekat mulut gua pada posisi lebih tinggi. Abu Bakr sempat berkata:

لَوْ أَنَّ أَحَدَهُمْ نَظَرَ تَحْتَ قَدَمَيْهِ لَأَبْصَرَنَا
"Kalau seandainya salah seorang dari mereka melihat ke arah bawah kakinya, nescaya mereka akan melihat kita!"
Nabi ﷺ menghibur Abu Bakr:

مَا ظَنُّكَ يَا أَبَا بَكْرٍ بِاثْنَيْنِ اللَّهُ ثَالِثُهُمَا
"Bagaimana persangkaanmu wahai Abu Bakr terhadap 2 orang yang ALLAH akan menjadi pihak ketiga (yang menolong mereka berdua, pent)."
(H.R al-Bukhari)



Pemaaf, Mengharapkan Ampunan ALLAH


Abu Bakr as-Shiddiq pernah sangat marah dan hendak memutuskan pemberian bantuan kepada sepupunya, Misthah bin Utsatsah. Sebelumnya, sudah menjadi kebiasaan Abu Bakr memberi nafkah kepada Misthah yang miskin. Namun, suatu ketika pada saat tersebar berita dusta (fitnah) tentang 'Aisyah (puteri beliau), Misthah punya peranan dalam menukil khabar dusta tersebut. Ketika Abu Bakr sempat bersumpah untuk tidak akan memberi bantuan lagi kepada Misthah tersebut, turun firman ALLAH:

...وَلاَ يَأْتَلِ أُولُو الْفَضْلِ مِنْكُمْ وَالسَّعَةِ أَنْ يُؤْتُوا أُولِي الْقُرْبَى وَالْمَسَاكِينَ وَالْمُهَاجِرِينَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ
"Janganlah seseorang yang memiliki kelebihan dan kelapangan rezeki bersumpah untuk tidak memberi karib-kerabat dan orang miskin serta muhajirin di jalan ALLAH..."
(Q.S An-Nuur:22)

وَلْيَعْفُوا وَلْيَصْفَحُوا أَلا تُحِبُّونَ أَنْ يَغْفِرَ اللَّهُ لَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ
"Hendaknya kalian memaafkan dan melupakan kesalahannya. Tidakkah kalian ingin ALLAH mengampuni kalian? Dan sesungguhnya ALLAH adalah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
(Q.S An-Nuur:22)

Ketika dibacakan ayat itu Abu Bakr as-Shiddiq kemudian berkata:

"Demi ALLAH, aku sangat berharap ALLAH mengampuniku."

Kerana itu, Abu Bakr memaafkan Misthah dan terus melanjutkan pemberian bantuan kepada sepupunya yang miskin sekaligus termasuk dari kalangan Muhajirin tersebut. Abu Bakr memaafkan Misthah kerana ia mengharapkan ampunan ALLAH dan memang ALLAH menjanjikan ampunan kepada orang-orang yang memaafkan.

Kisah itu disebutkan dalam Sahih al-Bukhari. Semoga ALLAH ﷻ meridhai 2 Sahabat Nabi yang mulia tersebut, Abu Bakr as-Shiddiq -manusia terbaik setelah Nabi ﷺ- dan Misthah bin Utsatsah -seorang Muhajirin bahkan ikut dalam perang Badr-. Misthah, akibat perbuatannya telah dikenai hukum had. Had tersebut menyebabkan ia bersih dari dosa itu. Jangan sampai terbetik dalam benak kita celaan terhadap Misthah dan menganggap kita lebih baik dari beliau. Demi ALLAH, jikalau kita berinfaq emas, tidaklah mampu menandingi infaq yang dikeluarkan Misthah sebesar dua genggam tangan atau bahkan setengahnya.

Kisah itu juga menunjukkan agungnya akhlak Abu Bakr as-Shiddiq. Beliau adalah orang yang bersegera memenuhi panggilan ALLAH untuk memaafkan. Beliau adalah orang yang bersegera tunduk dengan perintah ALLAH. Beliau tundukkan hawa-nafsu yang enggan memaafkan kerana telah disakiti dan dikhianati, semata-mata mengharapkan ampunan ALLAH.


...insyaa-ALLAH akan bersambung
(Siri bahasa Malaysia. Juga terdapat di dalam bahasa Indonesia terbitan AtTuqa.)
🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃
Ikhwah Salafy Malaysia
📚 https://t.me/IkhwahSalafyMalaysia
📻 https://t.me/radiomuslimmy