Friday 1 October 2021

050.Kisah 10 Sahabat Pemetik Janji Syurga

     ••{ Bismillahirrahmanirrahim }••

SIRAH SAHABAT
KISAH 10 SAHABAT PEMETIK JANJI SYURGA
✒ Al-Ustadz Abu Utsman Kharisman hafizhahullah
UTSMAN BIN AFFAN RADHIYALLAHU'ANHU
bahagian 1️⃣5️⃣
Menjemput Syahadah 2/2


Dalam keadaan berpuasa, sebagaimana kebiasaannya, ia bersimpuh membaca mushaf Al-Qur'an. Ia biarkan rumahnya terbuka. Mungkin bagi orang yang masih ada iman dan kasih-sayang, tidak akan berani berbuat buruk kepadanya.

Namun para pengepung rumah Utsman, bergerak masuk. Sebahagian sempat keluar kembali setelah Utsman memperingatkan mereka. Namun, ada yang begitu kejam dan bengis menebaskan pedangnya hingga melukai Utsman bin Affan. Darah mengalir sebahagian mengenai mushaf di hadapannya.

Sungguh benar-benar kejam dan seakan-akan tidak punya hati. Padahal sebelumnya Nailah, isteri Utsman telah berkata:

أَنْ تَقْتُلُوْهُ أَوْ تَدَعُوْهُ فَقَدْ كَانَ يُحْيِي اللَّيْلَ فِي رَكْعَةٍ يَجْمَعُ فِيْهَا الْقُرْآنَ
"Silakan kalian mahu bunuh atau bebaskan beliau, sesungguhnya beliau adalah seseorang yang menghidupkan malam dalam 1 rakaat membaca seluruh Al-Qur'an."
[As-Sunnah karya al-Khallal]

Duhai sesungguhnya ucapan itu akan menghalau orang yang masih ada perasaan malu, kasih-sayang dan persaudaraan iman dalam dirinya. Namun tidak demikian dengan para pemberontak itu. Malam hari sebelumnya Utsman bermimpi diajak berbuka puasa bersama oleh Nabi. Menjelang Maghrib beliau mengakhiri puasanya dalam salah satu keadaan terbaik, menyemput syahadah saat tengah beribadah. Mengapa Utsman tidak menyerahkan saja kekhalifahan beliau itu seperti yang diinginkan para pemberontak tersebut? Kerana Nabi ﷺ dulu pernah berpesan kepada Utsman:

يَا عُثْمَانُ ! إِنَّ اللهَ مُقَمِّصُكَ قَمِيْصًا فَإِنْ أَرَادَكَ الْمُنَافِقُوْنَ عَلَى خَلْعِهِ فَلَا تَخْلَعْهُ حَتَّى تَلْقَانِي
"Wahai Utsman, sesungguhnya ALLAH memberikan pakaian kepadamu. Jika orang-orang munafiq ingin melepaskannya darimu, janganlah lepaskan pakaian itu hingga engkau bertemu denganku."
[H.R Ahmad dan lainnya, disahihkan Syaikh al-Albani dalam Sahih al-Jami']

Tidak ada seorang pun dari para Sahabat Nabi yang terlibat dalam tertumpahnya darah Utsman tersebut. Mereka justeru orang-orang yang sangat bersemangat membela Utsman, namun Utsman menghalanginya.

عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ ادْعُوا لِي بَعْضَ أَصْحَابِي قُلْتُ أَبُو بَكْرٍ قَالَ لَا قُلْتُ عُمَرُ قَالَ لَا قُلْتُ ابْنُ عَمِّكَ عَلِيٌّ قَالَ لَا قَالَتْ قُلْتُ عُثْمَانُ قَالَ نَعَمْ فَلَمَّا جَاءَ قَالَ تَنَحَّيْ جَعَلَ يُسَارُّهُ وَلَوْنُ عُثْمَانَ يَتَغَيَّرُ فَلَمَّا كَانَ يَوْمُ الدَّارِ وَحُصِرَ فِيهَا قُلْنَا يَا أَمِيرَ الْمُؤْمِنِينَ أَلَا تُقَاتِلُ قَالَ لَا إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ ﷺ عَهِدَ إِلَيَّ عَهْدًا وَإِنِّي صَابِرٌ نَفْسِي عَلَيْهِ
Dari Aisyah –semoga ALLAH meridhainya- ia berkata: Rasulullah ﷺ bersabda:
"Panggilkan sebahagian Sahabatku." Aku berkata: "Abu Bakr?" Nabi menyatakan: "Tidak."
Aku berkata: "Umar?" Nabi menyatakan: "Tidak." Aku berkata: "Putera bapa saudara anda, Ali?" Nabi berkata: "Tidak." Aku berkata: "Utsman?" Nabi bersabda: "Ya."
Ketika Utsman datang, Nabi melakukan perbincangan rahasia dengannya. Berubahlah warna wajah Utsman. Ketika terjadi masa pengepungan di rumah Utsman, kami berkata:
"Wahai Amirul Mukminin, tidakkah anda berperang (dan kami akan berjuang bersama anda)?" Utsman berkata:
"Tidak. Sesungguhnya Rasulullah ﷺ  telah mengambil perjanjian denganku dan aku akan berusaha sabar dalam hal itu."
[H.R Ahmad, disahihkan al-Hakim dan disepakati keshahihannya oleh adz-Dzahabi]

Ibnu Sirin berkata: Zaid datang menemui Utsman dan berkata:
"Kaum Ansar telah datang kepadaku dan berkata: Kami siap menjadi penolong-penolong ALLAH 2 kali (untuk membela anda, pent)." Utsman berkata:
"Kalau itu perang, jangan."
[H.R al-Khallal dalam as-Sunnah]



Al-Hafidz Ibnu Katsir rahimahullah menyatakan:
"Adapun yang disebutkan oleh sebagian manusia bahawasanya sebahagian Sahabat menyerahkan Utsman dan redha dengan terjadinya pembunuhan itu, ini tidaklah benar. Tidak ada seorang pun dari Sahabat Nabi yang redha dengan pembunuhan Utsman radhiyallahu'anhu. Bahkan seluruhnya membencinya, marah dan mencela pelakunya."
(al-Bidayah wan Nihayah (7/221))

Al-Imam an-Nawawiy rahimahullah menyatakan:
"Tidak ada seorang pun dari Sahabat yang terlibat dalam pembunuhan terhadap beliau (Utsman)."
[Syarh Sahih Muslim lin Nawawi (15/148)]

Jika terdapat tuduhan bahwa Sahabat Nabi ada yang terlibat dalam pembunuhan Utsman bin Affan, hal itu ada 2 kemungkinan:
Pertama: Nama yang dipastikan terlibat dalam peristiwa tersebut setelah dikaji lagi, ternyata bukan Sahabat Nabi.
Kedua: Memang nama itu adalah Sahabat nabi, namun keikut-sertaan dia dalam pembunuhan Utsman ternyata diriwayatkan dalam riwayat sejarah yang lemah. Hal itu dapat dilihat pada sanad riwayat tersebut yang tidak jarang berisi perawi yang dusta.



...insyaa-ALLAH akan bersambung
(Siri bahasa Malaysia. Juga terdapat di dalam bahasa Indonesia terbitan AtTuqa.)
🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃
Ikhwah Muslim Malaysia
#SirahUtsman15