Friday 16 April 2021

041.Kisah 10 Sahabat Pemetik Janji Syurga

   ••{ Bismillahirrahmanirrahim }••

SIRAH SAHABAT
KISAH 10 SAHABAT PEMETIK JANJI SYURGA
✒ Al-Ustadz Abu Utsman Kharisman Hafizhahullah
UTSMAN BIN AFFAN RADHIYALLAHU'ANHU
bahagian 6️⃣
Utsman Menjadi Sebab Baiatur Ridhwan


Baiatur Ridhwan adalah peristiwa bersejarah yang ALLAH meridhai orang-orang yang terlibat di dalamnya. Utsman bin Affan menjadi penyebab terjadinya peristiwa itu. Nabi mengambil baiat sumpah setia para Sahabat untuk berjuang tidak akan mundur jika sampai terjadi pertempuran yang tidak diharapkan.  Hingga nantinya setelah baiat, ALLAH ﷻ menurunkan ayat Al-Qur'an yang menjelaskan keridhaan ALLAH bagi orang-orang yang membaiat Nabi saat itu. Nabi juga mewakilkan baiat Utsman dengan salah satu tangan beliau yang mulia.

Saat Nabi mengutus Utsman bin Affan menjadi perwakilan kaum muslimin menemui kaum musyrikin Quraisy memberitahukan bahwa kedatangan mereka ke Makkah bukan untuk berperang, tapi hanya untuk melaksanakan umrah, Utsman sempat tertahan di pihak musuh. Tidak segera boleh kembali. Berhembus isu bahwa Utsman terbunuh. Semestinya, seorang utusan tidak boleh dibunuh. Pembunuhan terhadap utusan adalah bermakna ajakan pertempuran.

Maka Nabi mengajak para Sahabat yang tertahan di Hudaibiyyah untuk berbaiat kepada beliau siap bertempur jika memang pertempuran terjadi. Mereka berbaiat di bawah pohon besar yang berjenis samurah.
ALLAH ﷻ berfirman:

لَقَدْ رَضِيَ اللَّهُ عَنِ الْمُؤْمِنِينَ إِذْ يُبَايِعُونَكَ تَحْتَ الشَّجَرَةِ فَعَلِمَ مَا فِي قُلُوبِهِمْ فَأَنْزَلَ السَّكِينَةَ عَلَيْهِمْ وَأَثَابَهُمْ فَتْحًا قَرِيبًا
"Sungguh ALLAH telah meridhai orang-orang beriman yang berbaiat kepadamu di bawah pohon. ALLAH Maha Mengetahui isi hati mereka. Kemudian ALLAH menurunkan ketenangan kepada mereka dan memberikan balasan kepada mereka berupa kemenangan yang dekat."
(Q.S al-Fath ayat 18)

Rasulullah ﷺ bersabda:

لَا يَدْخُلُ النَّارَ أَحَدٌ مِمَّنْ بَايَعَ تَحْتَ الشَّجَرَةِ
"Tidak akan masuk neraka seorang pun yang ikut berbaiat di bawah pohon."
(H.R Abu Dawud, at-Tirmidzi, Ahmad, dari Jabir bin Abdillah, disahihkan Syaikh al-Albani)

Para Sahabat yang berbaiat di bawah pohon itu berjumlah sekitar 1400 orang. 

عَنْ جَابِرٍ قَالَ كُنَّا يَوْمَ الْحُدَيْبِيَةِ أَلْفًا وَأَرْبَعَ مِائَةً فَبَايَعْنَاه...
Dari Jabir radhiyallahu'anhu, ia berkata:
"Kami pada hari Hudaibiyyah berjumlah 1400 orang, kami berbaiat kepada beliau..."
(H.R Muslim)

Salah satu kehormatan yang besar bagi Utsman adalah saat terjadinya baiat, Nabi mewakilkan Utsman seakan-akan ikut terlibat pula dalam baiat dengan salah satu tangan Nabi.

وَكَانَتْ بَيْعَةُ الرِّضْوَانِ بَعْدَ مَا ذَهَبَ عُثْمَانُ إِلَى مَكَّةَ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِيَدِهِ الْيُمْنَى هَذِهِ يَدُ عُثْمَانَ فَضَرَبَ بِهَا عَلَى يَدِهِ فَقَالَ هَذِهِ لِعُثْمَانَ
Baiatur Ridhwaan terjadi setelah perginya Utsman ke Makkah. Rasulullah ﷺ mengisyaratkan dengan tangan kanan beliau sambil bersabda:
"Ini adalah tangan Utsman. Beliau meletakkannya pada tangan beliau yang lain. Nabi bersabda: Ini untuk Utsman."
(H.R al-Bukhari dari Ibnu Umar)

Hal itu menunjukkan bahwa Utsman bin Affan tidak saja menjadi sebab terjadinya Baiatur Ridhwan yang menyebabkan sekitar 1400 Sahabat Nabi lain mendapat keridhaan ALLAH dan terhindar dari masuk neraka, namun beliau juga terhitung terlibat di dalamnya, dengan diwakili oleh salah satu tangan Nabi. Benar-benar suatu kemuliaan yang sulit dicari bandingan. Wallahu a'lam.

Salah satu keluhuran akhlak Utsman yang lain adalah saat ia bertemu dengan Abu Sufyan dan menyerahkan surat dari Nabi, orang-orang musyrikin Quraisy sudah mempersilakan Utsman untuk thawaf di Baitullah.

Jika Utsman mahu, ia mampu thawaf sendirian. Ka'bah yang dituju sejak jauh-jauh ribuan kilometer dari Madinah sudah di depan mata. Sedangkan Nabi dan para Sahabat lain tertahan di Hudaibiyyah. Namun, keluhuran akhlak Utsman mencegah dari hal itu. Ia tidak mau thawaf sebelum Rasulullah ﷺ. Ia tidak rela melakukan thawaf jika Nabi ﷺ tidak dapat melakukan thawaf. 

Utsman bin Affan radhiyallahu anhu berkata:
مَا كُنْتُ لِأَفْعَلَ حَتَّى يَطُوْفَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
"Aku tidak akan melakukannya sampai Rasulullah ﷺ melakukan thawaf."
(atTamhiid karya Ibnu Abdil Bar (12/148)).


...insyaa-ALLAH akan bersambung
(Siri bahasa Malaysia. Juga terdapat di dalam bahasa Indonesia terbitan AtTuqa.)
🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃
Ikhwah Salafy Malaysia
#SirahUtsman6