Friday 29 January 2021

037.Kisah 10 Sahabat Pemetik Janji Syurga

••{ Bismillahirrahmanirrahim }••
SIRAH SAHABAT
KISAH 10 SAHABAT PEMETIK JANJI SYURGA
✒ Al-Ustadz Abu Utsman Kharisman Hafizhahullah
UTSMAN BIN AFFAN RADHIYALLAHU'ANHU
bahagian 2️⃣

Kemuliaan Utsman dalam Perangai Malu



Utsman bin Affan radhiyallahu'anhu adalah Sahabat Nabi yang memiliki kelebihan dalam perangai malu. Perasaan malu adalah keengganan dalam hati untuk berbuat hal-hal buruk atau tidak sepantasnya, atau hal-hal yang mengurangi hak pihak lain sehingga membuat ia tercela jika berbuat demikian.
Nabi ﷺ bersabda:

وَأَصْدَقُهُمْ حَيَاءً عُثْمَانُ
"Dan (umatku) yang paling jujur perasaan malunya adalah Utsman."
[H.R Ahmad, at-Tirmidzi, an-Nasaai, Ibnu Majah dari Anas bin Malik radhiyallahu'anhu]

Nabi pernah berbaring di rumah Aisyah dalam posisi tersingkap pada sebahagian tubuh beliau. Saat Abu Bakar meminta izin masuk, beliau mengizinkannya, tidak ada perubahan posisi beliau. Saat Umar bin al-Khaththab meminta izin masuk, beliau mengizinkan, juga beliau tidak merubah posisi berbaringnya. Namun, saat Utsman memohon izin untuk masuk menemui beliau, Nabi bersegera merubah posisi menjadi duduk dan merapikan pakaian beliau. Kemudian Utsman pun berbicara dengan Nabi. Melihat sikap Nabi yang berbeda ketika menerima Abu Bakar dan Umar dengan sikap saat menemui Utsman, Aisyah bertanya:

دَخَلَ أَبُو بَكْرٍ فَلَمْ تَهْتَشَّ لَهُ وَلَمْ تُبَالِهِ ثُمَّ دَخَلَ عُمَرُ فَلَمْ تَهْتَشَّ لَهُ وَلَمْ تُبَالِهِ ثُمَّ دَخَلَ عُثْمَانُ فَجَلَسْتَ وَسَوَّيْتَ ثِيَابَك
"Saat Abu Bakar masuk, anda tidak mempersiapkan dan memperdulikan penampilan anda, kemudian Umar pun masuk, anda juga tidak mempersiapkan dan  memperdulikan penampilan anda. Namun saat Utsman masuk, (mengapa) anda duduk dan merapikan pakaian anda?"
Nabi ﷺ bersabda:

أَلَا أَسْتَحِي مِنْ رَجُلٍ تَسْتَحِي مِنْهُ الْمَلَائِكَةُ
"Tidakkah selayaknya aku malu kepada seseorang laki-laki yang para Malaikat pun malu kepadanya?"
[H.R Muslim]

Perasaan malu dalam diri Utsman menunjukkan kualiti iman beliau yang tidak dapat diragukan lagi. Kerana perasaan malu adalah termasuk cabang keimanan. Rasulullah ﷺ bersabda:

وَالْحَيَاءُ شُعْبَةٌ مِنْ الْإِيمَانِ
"Dan perasaan malu adalah cabang dari keimanan."
[H.R Muslim]

Nabi sendiri yang telah mentazkiyah Utsman bahwa perasaan malu dalam diri beliau adalah perasaan malu yang jujur dan benar. Perasaan malu akan membuat seseorang mampu menahan diri sehingga tidak akan berbuat melampaui batas dan sewenang-wenangnya. Jika tidak ada perasaan malu dalam diri seseorang, ia akan berbuat sekehendak hatinya.

إِنَّ مِمَّا أَدْرَكَ النَّاسُ مِنْ كَلَامِ النُّبُوَّةِ الْأُولَى إِذَا لَمْ تَسْتَحْيِ فَاصْنَعْ مَا شِئْتَ
"Sesungguhnya termasuk di antara ucapan para Nabi terdahulu yang diterima oleh manusia adalah: JIKA ENGKAU TIDAK MALU, LAKUKANLAH SEKEHENDAKMU."
[H.R al-Bukhari dari Abu Mas’ud radhiyallahu'anhu]

Hal ini menunjukkan bahawa perbuatan dan sikap Utsman akan terbimbing di atas kebaikan. Ia tidak akan bertindak sewenang-wenang, ditahan oleh perasaan malu dalam dirinya.


...insyaa-ALLAH akan bersambung
(Siri bahasa Malaysia. Juga terdapat di dalam bahasa Indonesia terbitan AtTuqa.)
🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃
Ikhwah Salafy Malaysia
#SirahUtsman2