Telahku rentas Benua India,
Berkelana di atas nama agama,
Fikir ummat; fikir, risau dan bimbang,
Dari kedinginan salju hinggalah kehangatan yang membahang...
Bukan sepekan bahkan telahpun berbulan-bulan,
Di kejauhan daku tinggalkan permai desa halaman,
Terqurbankanlah selesanya diri, keluarga, harta dan perasaan.
Kemudian...
Kepulangan mengandung harapan sebuah pengislahan,
Impian perubahan dasarnya padaku haqiqat kemajuan,
Menjejak jaya warisan kurun-kurun emas,
Inikah wajahnya agama? Inikah haqiqat jalannya?
Apakan daya lantanganku tiada bersuara ,
Huruf-hurufku pula tiada bermaya,
Asyiq-masyuq selama ini rupanya khayalan semata,
Antara permainan perasaan maupun sangkaan,
Lantas aku yang termanggu sendirian,
Memikirkan atas panggilan 'faasiq!' daripada seorang teman.
Abu Maryam Mohammad '05